Mohon tunggu...
Retno Ningtiyas
Retno Ningtiyas Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Secangkir kopi tanpa gula

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Beli Parcel dari Pihak Kedua, Jangan Sampai Parcelmu Tak Pernah Tiba

10 Mei 2021   06:18 Diperbarui: 11 Mei 2021   13:13 2142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara memilih hamper Lebaran (Unsplash/Dmitry Mashkin)

Menjelang Hari Raya, apalagi dalam suasana masih pandemi seperti ini, permintaan parcel atau yang lebih kekinian dinamakan hampers dapat dipastikan melonjak naik.

Fungsi hampers pun juga mulai bergeser, tidak hanya menjadi cendera mata atau buah tangan ketika raga tak dapat bersua, akhir-akhir ini fungsi hampers melebar menjadi simbol eksistensi seseorang dalam sosial media.

Tak ayal, berbagai online maupun offline store berlomba-lomba menawarkan hampers yang unik dan cantik, untuk menarik pelanggan agar membeli di toko mereka.

Awal Desember lalu, aku memesan hampers untuk dikirim ke seorang sahabat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru. Sebelumnya aku sudah mengulik beberapa online shop yang menjual paket hampers, dan akhirnya menemukan paket yang menurutku cukup apik jika dijadikan bingkisan hari raya.

Setelah pemesanan dan pembayaran selesai, aku mendapatkan nomor resi pengiriman dari olshop yang menjual paket hampers yang ku pesan. Estimasi ekspedisi sampai di tempat tujuan sekitar satu minggu dari hari pengiriman.

Setelah satu minggu berlalu, aku menanyakan kepada sahabatku apakah paket yang ku kirimkan sudah sampai, dan dia menjawab belum. Kucoba mengerti, mungkin terjadi keterlambatan ekspedisi.

Dua minggu berlalu, si paket juga masih belum ada kabar, aku mulai gusar, ku hubungi lagi si penjual, tolong minta dikirimkan foto potongan resi yang lengkap dari ekspedisi, bukan hanya nomor resi untuk melacak pesananan. Barangkali ada satu atau dua huruf yang alpa, atau satu dua angka yang lupa.

Setelah dikirimkan, yang ku pertanyakan ternyata mendapat jawaban. Benar saja, si paket tak sampai-sampai, nampaknya admin jasa ekspedisi kurang mengetikkan sebuah angka di nomor telfon tujuan, sehingga si kurir kebingungan dan mendaratkan hampers di tetangga seberang, padahal jauh dari rumah si kawan.

Setelah si kawan menelusuri siapa penerima paketnya, ia menjemputnya. Akhirnya si paket sampai di tempat tujuan, meski telah tersesat selama sebulan. Awalnya berjudul hampers hari raya, hingga akhirnya berubah menjadi judul "hampersnya ke mana?"

Dari cerita hampers yang tersesat di atas, ada baiknya sebelum memesan parcel dari pihak kedua, yuk bisa yuk perhatikan hal-hal berikut ini:

Ilutrasi Pengantaran Paket Hampers | Pexels.com
Ilutrasi Pengantaran Paket Hampers | Pexels.com
Pelayanan dan sepak terjang online store
Sebelum memesan parcel, khususnya toko di Instagram, ada baiknya kita kepoin sedikit kolom komentar yang tertera di unggahan. Apakah ada complain dari pelanggan yang lain, apakah mereka menyediakan layanan narahubung yang melayani aduan dari pelanggan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun