Puspa Dewi
Puspa Dewi Dosen

akademisi dan praktisi bidang manajemen konsentrasi sumber daya manusia

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Geliat Ekonomi Pasca Pandemi dalam Euforia Idul Fitri Bukittinggi Kota Wisata

15 Mei 2022   20:42 Diperbarui: 15 Mei 2022   20:55 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik lebaran yang dikenal dengan istilah pulang basamo di hari Raya Idul Fitri sudah menjadi budaya masyarakat minangkabau dan merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat minangkabau baik yang diperantauan maupun yang dikampung. Namun akibat pandemi, selama dua tahun mobilitas masyarakat terbatas sehingga masyarakat pun tidak dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman, disamping itu kondisi ini juga menyebabkan penurunan pada daya beli masyarakat sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat bahkan pada tahun 2020 negatif. Alhamdulillah dengan semakin terkendalinya kasus covid di Indonesia pada tahun ini, pemerintah sudah mengizinkan masyarakat  bepergian ke luar kota meskipun dengan persyaratan tertentu.

Situasi ini  merupakan kesempatan emas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat minang khususnya Bukittinggi yang merupakan kota terbesar ke dua di Sumatra Barat ini untuk pulang kampung marayakan Idul Fitri 1443 H dengan sanak saudara di kampung dan wisatawan yang sengaja berkunjung ke Bukittinggi untuk mengisi libur lebaran. Kondisi ini menimbulkan mobilitas masyarakat yang tinggi, tentunya juga diikuti dengan peredaran uang yang juga tinggi di kota wisata ini, yang memberikan dampak positif pada berbagai sektor ekonomi baik formal maupun informal.

Euforia Idul Fitri 1443 H begitu terasa di kota Bukittinggi, jalanan macet dimana-mana, pelataran jam Gadang yang menjadi icon kota wisata ini penuh sesak dan pasar atas padat dikunjungi pemudik dan wisatawan, demikian juga halnya dengan objek wisata di kota Bukittinggi sarat pengunjung untuk menikmati indahnya panorama Ngarai Sianok, wisata sejarah Lubang Jepang, Benteng, juga dapat mengajak anak-anak melihat aneka Satwa langka di Kebun Binatang dan tidak ketinggalan Wisata Kuliner Nasi Kapau Los Lambuang yang luar biasa padat pengunjung. Kondisi tersebut menggambarkan betapa bahagia dan menyenangkan dapat merayakan lebaran dan refreshing bersama keluarga tercinta di Bukittinggi kota wisata yang sejuk dan indah ini. Dari kacamata ekonomi momen ini tentunya sekaligus memberikan dampak positif guna  semakin menghidupkan sektor pariwisata di kota tercinta ini.

Banyaknya pengunjung baik perantau yang pulang kampung maupun wisatawan yang sengaja datang ke kota wisata ini untuk menikmati indahnya alam kota Bukittinggi, menyebabkan tingginya demand terhadap kebutuhan pokok berupa sandang dan pangan, penginapan mulai dari hotel sampai guest house yang sudah di booking wisatawan jauh-jauh hari, aneka oleh-oleh Bukittinggi, bahan Bordir khas Bukittinggi, bermacam souvenir baik berupa kaos, pernak pernik juga sarat peminat. Artinya aktivitas mudik tahun ini dapat mendorong konsumsi di level regional secara signifikan. Disadari atau tanpa disadari hal ini memberikan dampak positif untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, industri olahan khususnya di kota Bukittinggi.  

Geliat ekonomi ini sangat dirasakan masyarakat terutama para pedagang, pengusaha perhotelan, pengusaha rumah makan dan yang lainnya di kota Bukittinggi dan dapat memberikan multiplier effect  kepada pelaku UMKM dan kuliner di kota yang sejuk dan indah ini. Dengan demikian harapan ke depan semoga kondisi ekonomi di Kota Wisata ini terus menggeliat membaik meskipun Lebaran telah usai. Aamiinn.....

'Sajauah-jauah tabangnyo Bangau, pulangnyo ka kubangan juo,

Sejauah-jauah marantau pulangnyo ka kampuang juo'

Dokpri
Dokpri

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun