Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Decluttering", Menyingkirkan Barang Koleksi agar Hidup Lebih Bisa Dinikmati

5 Mei 2021   07:48 Diperbarui: 5 Mei 2021   07:57 2017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Decluttering", Menyingkirkan Barang Koleksi agar Hidup Lebih Bisa Dinikmati
Setelah belajar tega, saya sadar decluttering membuat hidup lebih bisa dinikmati (clutterbgone.ca)

Memang begitu. Selalu ada alasan untuk tetap mempertahankan barang-barang koleksi. Ada nilai emosional, nilai sejarah, benda kenang-kenangan, hingga kadang berpikir bahwa benda-benda itu nanti masih tetap digunakan.

Alasan-alasan seperti itu membuat keinginan saya menyingkirkan benda-benda koleksi sering terhambat. Baru setelah saya belajar tega, saya sadar kalau decluttering alias menyingkirkan barang-barang koleksi membuat hidup ini lebih bisa dinikmati.

Karunia terbesar dari decluttering adalah pemberian waktu. Menggali barang-barang yang berantakan akan membuang-buang waktu. Ruang kerja atau rumah yang berantakan dapat membuat tugas-tugas sederhana tampak jauh lebih rumit dari yang seharusnya. Merasa kewalahan dengan pekerjaan rumah akibat banyaknya benda koleksi seringkali membuat kita menunda atau malah tidak mengerjakan tugas-tugas lain yang lebih penting.

Bagaimana dengan kamu? Masih tetap suka mengoleksi barang, atau mulai berpikir untuk membuang agar barang-barang itu bisa menemui pemilik yang bisa memanfaatkannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun