Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Al Quran, Bacaan Mahasempurna

29 April 2021   19:55 Diperbarui: 29 April 2021   20:00 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al Quran, Bacaan Mahasempurna
Al-Quran adalah tuntunan bagi umat manusia, sekaligus bacaan yang Mahasempurna (ilustrasi: unsplash.com/Ayeesha Firdaus)

Gaya bahasa Al-Quran yang tidak tertandingi dan ilmu yang tinggi di dalamnya menjadi bukti nyata Al-Quran merupakan firman Ilahi. Dari sejak awal Rasulullah Saw menerima wahyu "Iqra", Al Quran tidak turun sekaligus atau sekali jadi. Karena Al Quran bukan kitab yang dikarang atau artikel yang ditulis.

Tidak ada seorang penyair pun di dunia ini, dari jaman Al-Quran diturunkan hingga sekarang bisa menyusun kata, kalimat atau paragraf yang memiliki keindahan bahasa dan makna seperti Al-Quran, seandainya Al-Quran itu dituduh hanya syair-syair berbahasa Arab belaka. 

Kesempurnaan dan Keseimbangan Bacaan Al-Quran

Al-Quran adalah satu-satunya bacaan yang terpelihara tata cara membacanya. Mana huruf yang harus dibaca tebal, mana huruf yang harus dibaca tipis (tafkhim dan tarqiq). Mana bacaan yang harus dibaca panjang, mana bacaan yang harus dibaca pendek (hukum mad).

Di mana tempat-tempat berhenti membaca yang diperbolehkan, dianjurkan, atau dilarang berhenti membaca serta dari mana harus memulai kembali bacaannya (waqof dan ibtida).

Bahkan tata cara membaca Al-Quran terpelihara sampai pada lagu dan irama yang diperkenankan dan yang tidak. Lebih jauh lagi, terpeliharanya tata cara membaca Al-Quran sampai pada sikap dan etika membacanya (adab).

Al-Quran adalah satu-satunya bacaan yang dipelajari dan diketahui sejarah turunnya, ayat demi ayat. Dari segi tahun, bulan masa dan musim turunnya. Sampai pada saat malam atau siang, serta tempat di mana ayat-ayat itu diturunkan, bahkan sebab mengapa ayat itu diturunkan.

Al-Quran adalah satu-satunya bacaan yang memiliki keserasian dan keseimbangan kata-katanya. Mengutip penjelasan Quraish Shihab dalam buku Lentera Hati, kata yaum yang berarti hari, dalam bentuk tunggalnya terulang sebanyak 365 kali (sama dengan hari dalam satu tahun Masehi).

Kata yaum dalam bentuk jamak diulangi sebanyak 30 kali (sama dengan hari dalam satu bulan), sementara kata yaum yang berarti bulan hanya terdapat 12 kali.

Kata panas dan dingin masing-masing diulangi sebanyak empat kali, sementara dunia dan akhirat, hidup dan mati, setan dan malaikat serta masih banyak kata yang berpasangan, semuanya seimbang dalam jumlah pengulangan, yang serasi dengan tujuan keseluruhan ayat, serta indah kedengarannya saat dibaca. 

Bukti Kebenaran Ayat Al-Quran secara Sains

Al-Quran bukan buku sains, namun banyak fakta ilmiah yang dinyatakan secara sangat mendalam dan padat dalam ayat-ayat-Nya. Fakta ilmiah ini baru ditemukan dan akhirnya diyakini belasan abad kemudian, saat teknologi manusia sudah sedemikian maju.

Satu contoh adalah kebenaran pemberitaan Al-Quran tentang keselamatan jasad Firaun yang tenggelam di Laut Merah 3.200 tahun yang lalu. Allah Swt berfirman,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun