Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Al Quran, Bacaan Mahasempurna

29 April 2021   19:55 Diperbarui: 29 April 2021   20:00 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al Quran, Bacaan Mahasempurna
Al-Quran adalah tuntunan bagi umat manusia, sekaligus bacaan yang Mahasempurna (ilustrasi: unsplash.com/Ayeesha Firdaus)

Ketika khalifah Abu Bakar as Shiddik memberinya tugas untuk menghimpun Al Quran, Zaid bin Tsabit langsung gemetar. Ia menganggap tugas ini sangat berat tanggung jawabnya.

Bagi Zaid, dirinya lebih suka memikul satu atau beberapa gunung di atas pundaknya, daripada ia sampai terpeleset salah bagaimanapun kecilnya dalam menuliskan ayat Al-Quran atau menyusunnya jadi surah sesuai dengan yang pernah dituntunkan oleh Rasulullah SAW.

Zaid bin Tsabit adalah seorang Anshar dari Madinah. Usianya baru 11 tahun ketika Rasulullah datang berhijrah ke Madinah. Bersama-sama keluarganya, anak kecil ini ikut masuk Islam.

Di dalam naungan Islam, Zaid tak hanya tumbuh menjadi sosok pejuang, namun juga ilmuwan dengan berbagai macam bakat dan kelebihan. Ia menghafal Al Quran lalu menuliskan wahyu untuk Rasulullah ini. Di kalangan para sahabat Nabi, Zaid dikenal sebagai ulama yang mengepalai peradilan urusan fatwa, qiraat dan pembagian harta waris.

Sungguh pun Zaid dikenal alim, cerdas, dengan tingkat keilmuan Al-Quran yang tidak diragukan lagi, Zaid masih merasa berat saat khalifah Abu Bakar as Shiddiq memintanya memimpin para ahli baca dan ahli hafal Al-Quran dari kalangan sahabat Rasulullah Saw untuk menghimpun Al-Quran dalam satu mushaf.

Hanya atas berkat taufik dan hidayah Allah Swt, Zaid bin Tsabit dan para sahabat ahli hafal Al-Quran berhasil menghimpun seluruh ayat-ayat suci Al-Quran dalam satu mushaf. Amal karya Zaid bin Tsabit pun dinilai bersih oleh kata sepakat para sahabat Rasulullah. Dan, di masa khalifah Abu Bakar as Shiddik inilah, Al-Quran bisa terhimpun untuk pertama kalinya.

***

Al-Quran Bacaan Mahasempurna

Empat belas abad yang lalu, Allah menurunkan Al-Quran kepada umat manusia melalui Rasul-Nya Muhammad Saw sebagai pedoman hidup. Sejak diturunkan pertama kali pada 17 Ramadan yang kemudian kita kenal dengan peristiwa Nuzulul Quran, Al-Quran menjadi satu-satunya tuntunan bagi umat manusia, sekaligus bacaan yang Mahasempurna.

Secara harfiah, Al-Quran artinya bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Quran Al-Karim berarti bacaan yang mahasempurna dan mahamulia.

Tidak ada satu pun bacaan di dunia ini yang terjaga kemurniannya selain Al-Quran. Allah swt berfirman,

"Sesungguhnya, Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan Kami pula yang akan menjaganya" (Al-Hijr: 9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun