Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Penulis

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menjadi Kaya Raya Beramal Jariyah

17 Mei 2021   08:54 Diperbarui: 17 Mei 2021   08:56 2378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Bercita-citalah "Menjadi Kaya raya yang Beramal Jariyah"... 

Setiap Muslim seharusnya kaya sejahtera karena banyak amal ibadah perlu dana, seperti : Zakat Mal, Umrah dan Naik Haji. Semakin berharta, semakin besar potensi untuk beramal ibadah. 

Tapi Kaya Raya saja tidak cukup. Sebagaimana Sabda Nabi "Khairunnas anfa uhum linnas" (Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain). Kekayaan itu harus memberi MANFAAT untuk Orang lain. Muslim kaya yang naik haji berkali-kali atau ikut Umrah Ramadhan pada setiap tahunnya hanya berguna untuk dirinya. Sikap mementingkan diri dan keluarga sendiri seakan-akan ingin "Masuk Surga sendirian" BUKAN termasuk "manusia terbaik" yang disebut Nabi. 

Yang paling utama adalah Harta yang digunakan untuk kepentingan umat, menjadi AMAL JARIYAH, yang pahalanya terus mengalir walaupun kita sudah wafat. Contoh utama Amal Jariyah adalah Membangun Masjid yang DIBUTUHKAN dan memberdayakan umat. Nabi SAW bersabda : "Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di Surga." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim). 

Masjid yang dibangun dengan rasa cinta  dan "dimakmurkan" jamaah yang shalat, membaca Al Qur'an, i'tikaf Ramadhan, serta kegiatan amal ibadah dan muamalah (hidup bermasyarakat). 

"Safari Ramadhan" tahun ini yang kulakukan ke sejumlah masjid menghasilkan INSPIRASI, khususnya dari Masjid "Kubah Mas" Dian al-Mahri di Depok dan Masjid "Taj Mahal" Ramlie Musofa di Sunter, Jakarta Utara. Keduanya adalah karya amal jariah hartawan muslim yang menghasilkan masjid cantik, fenomal dan ramai diziariahi jemaah untuk beribadah.

 Itulah makna "Kaya Raya yang Beramal Jariyah" yang termasuk "Manusia Terbaik". 

*Renungan Silaturahmi Idul Fitri oleh Pandji Kiansantang pada keluarga besar H. Pandji Denny dalam Halalbihalal (HBH) pada Jum'at, 2 Syawal 1442 H (14 Mei 2021) 

Dokpri
Dokpri

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun