bahrul ulum
bahrul ulum Freelancer

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Sabar Itu Bukan Apatis

26 Mei 2019   23:28 Diperbarui: 28 Mei 2019   04:05 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabar Itu Bukan Apatis
Sabar Doc wajibbaca.com

Sahabat kompasianer, selama kita hidup di muka bumi ini mesti mendapatkan cobaan dan harus bersabar, saat ada kereta api lewat kita harus berhenti dan menunggu, saat mau berbuka puasa pun, disaat menu sudah disediakan penuh, kita harus bersabar sebelum ada tanda bedug masuk sholat magrib maka belum boleh menikmati hidangan, sabar beberapa menit untuk menunggu buka. 

Siapapun yang sedang belajar mencari ilmu juga akan diuji, dari mulai tidak betah di pondok pesantren, sakit gatal dikulit, maupun tantangan lainnya. Bahkan saat rosul mendapatkan wahyu berupa Alquran itupun bersabar. Beliau mendapatkan wahyu dengan cobaan yang begitu berat namun bersabar. 

Begitu pula saat kita ingin derajat naik, pasti harus kerja keras dan harus bersabar,doa yang dipanjatkan kita untuk memohon kepada Allah SWT agar dikabulkan doa kita belum tentu langsung dikasihkan, bagaimana doa nabi ibrohim agar punya keturunan yang sholeh sholehah dan bisa menerangi umat dunia, itupun dalam ratusan tahun baru dikabulkan oleh Allah SWT yakni dengan lahirnya nabi Akhirruzaman yakni Nabi Muhammad SAW, sebagai makhluk yang mulia dan menerima wahyu yang sangat mulia yakni Alquran. 

Sabar bukan apatis, Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Kalau semakin banyak mengeluh berarti anda belum masuk kategori sabar, ketika diberikan musibah maka bersabarlah, semakin bersabar maka akan mendapatkan hasil yang menggembirakan. 

Cobaan mesti ada, saat anda sakit stroke kemudian ingin sembuh maka tidak boleh banyak mengeluh, semakin banyak mengeluh maka hasilnya tidak akan cepat sembuh, semakin anda bersabar maka sehat menjadi jaminan, saat diberikan kesehatan dan kesempatan maka bersyukurlah lewat menjalankan ibadah sesuai perintah dan syariat islam, dan meninggalkan laranganNya. 

Setiap kita mendengarkan berita duka, maka pesan atas jawaban dari pengirim berita agar keluarga yang ditinggal untuk bersabar, karena semua makhluk mesti akan meninggal tinggal giliran saja kapan kita akan melaluinya, karena itu bagian siklus hidup, saat hamil-lahir-anak-dewasa-lansia-meninggal.

Ambillah hikmah sabar bila kita diuji oleh pencipta alam ini, semoga kesabaran yang di terima nantinya akan ada hikmah dibalik ujian yang ada, ketika anda mendaftar haji, kemudian saat mau pelunasan kemudian diuji oleh Allah SWT, usaha anda bangkrut, sehingga tertunda berangkat karena uang untuk pelunasan tidak ada, dengan kerja keras kembali nanti akan ada jalan menuju tujuan yang ditargetkan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun