Ramadhan Ceria di Masa Kecilku
Setelah keliling kampung kamipun kembali kemasjid untuk makan sahur, bekal makanan sahur kami bawa dari rumah masing-masing dan biasanya kami letakkan pada bagian atas pilar surau/musholla yang masih terbuat dari bambu agar aman tidak dimakan kucing. Aneka menu bekal sahur yang kami bawa dari rumah bermacam-macam tergantung kondisi ekonomi keluarga kami, indahnya saat makan sahur bersama (saber) bekal yang kami bawa dijadikan satu diatas daun pisang yang lebar dan mengkonsumsinya bersama-sama, makanan enak dan sederhana jadi satu dan kami rasakan bersama.
Kenangan yang saya ingat saat ramadhan dimasa kecilku mungkin ini yang terlucu dan masih tergiang hingga sekarang. Dimasa itu kelas 4 sekolah dasar (SD) seperti diketahui masa masuk sekolah dibulan ramadhan masuk agak siang sekitar jam 07.30 dan pulang tidak terlalu siang sekitar jam 10.00 wib. Saat pelajaran bahasa Jawa ibu guru kalau mengajar kesekolah selalu mengajak anaknya yang masih kecil usia TK.
Dan selalu membawa bekal makanan dan minuman untuk anaknya tersebut, dan waktu jam istirahat dengan sianak tersebut makan bekalnya diteras sekolahan dan biasanya didampingi ibunya, entah kenapa pada waktu itu ibu guru tidak terlihat mendampinginya, saya dengan teman saya sebut saja si Upin berinisiatif mencicipi bekal makanan tersebut. Mulainya sianak diam makanan saya ambil namun beberapa kemudian sianak menangis dan kami segera berlari sembunyi dikebun belakang sekolahan.
Nostalgia lucu, nakal masa kecil dibulan ramadhan bagi anak-anak muslim tentu semuanya pernah mengalaminya dan hal tersebut merupakan pernak-pernik kehidupan yang kita jalani sebagai bekal untuk mendidik anak-anak kita ketika menjadi seorang ayah.