Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Lega Jika Dapat Berlebaran di Hari yang Sama

14 Juni 2018   07:34 Diperbarui: 14 Juni 2018   21:23 2695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dari TRIBUN/DANY PERMANA

"Ayah, kenapa orang Muhammadiyah sudah lebaran hari ini?"

Saya ingat betul saat menanyakannya belasan tahun lalu saat masih kecil. "Sama-sama beragama Islam kok bisa lebarannya beda?" pikir saya dulu dan kerap dijadikan olok-olok juga oleh umat agama lain tentang ini.

"Mereka berlebaran hari ini karena mereka melakukan perhitungan dengan cara yang berbeda. Kalau kita, ikut pemerintah saja," jawab ayah lagi.

Saya yang masih belum paham hanya mengangguk. Semakin besar, saya mulai semakin (berusaha) memahami perbedaan cara menentukan hari lebaran ini walaupun di dalam hari, saya selalu berharap baik NU atau Muhammadiyah dapat berlebaran di hari yang sama.

Di lain waktu....

"Saya lebaran besok, tapi hari ini saya sudah nggak puasa," ujar salah satu teman saya.
"Kok gitu?" Tanya saya balik.
"Iya, jika orang Muhammadiyah menganggap hari ini lebaran alias 1 syawal, artinya hari ini diharamkan untuk berpuasa," ujarnya lagi.

Makin bingunglah saya, kan! Dulu, topik ini termasuk sensitif. Belum lagi dengan Jamaah Naqsabandiyah yang lebarannya 2 hari sebelum. Hmm. Saya juga sedih dengan perilaku sebagian orang yang kerap menganggap serius hal ini. Saya ingat betul, ada di satu kawasan di Palembang ini yang pengurus masjidnya melarang penggunaan masjid untuk salat Id karena sudah digunakan sehari sebelumnya. Nah yang kayak gini udah gak bener, kan!

Tapi ya sudahlah, sebagaimana penjelasan MUI akan perbedaan penentuan hari lebaran antara NU dan Muhammadiyah, dan juga harapannya agar hal ini tidak harus diributkan dan dijadikan bahan perpecahan, saya berusaha untuk menerima kondisi yang ada di Indonesia ini.

Alhamdulillah-nya, beberapa tahun belakangan, NU dan Muhammadiyah bisa kompak berlebaran bersama. Diakui atau tidak, itu nuansanya jadi sakral banget, loh! Rasanya, semesta mendukung merayakan hari kemenangan tersebut. Tidak ada lagi pandangan-pandangan perbedaan, dari yang lagi sibuk masak ketupat ke orang yang sudah ke masjid untuk salat Id misalnya. :)

Aktivitas keluarga kami saat lebaran

Setelah melakukan rangkaian persiapan menyambut lebaran, di pagi hari, di hari H, kesibukan kami yang utama ialah salat Id. Salat sendiri biasanya dimulai pukul 08:00 pagi walaupun sejak 06:30 orang sudah ramai datang ke masjid biar mendapatkan posisi strategis hehe, yakni di dalam masjid atau di area bawah tenda agar tidak kepanasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun