Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ini Nih Serunya Puasa Ramadan Anak Generasi 90-an

3 Juni 2018   03:48 Diperbarui: 3 Juni 2018   04:11 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari theguardian.com

Percayalah, walaupun sekarang saya nampak selow dalam menjalankan ibadah puasa, saat masih kecil, saya dulunya juga melewati fase-fase latihan berpuasa dan ngerecokin orang tua di rumah dengan pertanyaan, "kok lama banget sih bukanya?" atau, "jam berapa sekarang, magrib masih lama, ya?" hehehe.

Esensi melawan lapar dan haus saat berpuasa itu sangat terasa saat masih kecil. Apalagi dulu saya masih (agak) kurus sehingga cadangan lemak tidak sebanyak sekarang. Makanya, nggak makan siang aja, saya udah merasa kurus-kering kayak penderita anorexia.

Lalu, rasanya nggak ada ibadah puasa Ramadan yang sebegitu mengesankannya selain puasa waktu kecil dulu. Apalagi buat generasi 90-an kayak saya, ada begitu banyak cerita manis yang dapat dikenang selama Ramadan. Coba simak, apakah kita mengalami keseruan yang sama dulu.

Ngadem di Kulkas

Kalau nggak diteriakin, "Yan, itu kulkasnya nanti rusak kalau dibuka-tutup terus menerus" oleh ibu, sepertinya saya sanggup melakukannya dari sahur hingga berbuka haha. Secara ya, rumah nggak ada AC. Jadi, ngadem di kulkas itu kayaknya enak bener. Selain itu, stt, sekalian "ngeabsen" makanan buat berbuka semacam, "oh hari ini ibu bikin es kacang merah," atau, "wah ada buah semangka, asyik!" hehehe.


Eh walau gitu, saya gak pernah loh curi-curi makan dan minum yang ada di kulkas atau di bawah tudung saji. Udah perjuangan berat melawan kantuk saat sahur, masa iya nyerah buat makan secuil yang bikin kenyang saja tidak.

Beternak Game

Kayaknya, hanya di saat Ramadan ini saya diperbolehkan main game lebih lama ketimbang hari biasa. Hahaha. Hayo, siapa di sini generasi Nintendo? Tos dulu! Ya, dulu saya pertama kali ngegame-nya sih pakai Nintendo sebelum kemudian beralih ke Sega. Segala macam permainan kayaknya saya coba. Dari Mario Bross, Street Fighter hingga Contra.

Jangan lupa kasih makan, nanti dinosaurusnya mati hehe. Sumber gambar www.teara.govt.nz
Jangan lupa kasih makan, nanti dinosaurusnya mati hehe. Sumber gambar www.teara.govt.nz
Tahun berganti, kemudian muncul "musim" pelihara ternak melalui tamagochi. Hewannya pun "lucu". Ya semacam dinosaurus dan umang-umang gitulah hwhwhw.

Bakar-bakar Duit

Bosan main di game? Kenapa gak main petasan? -eh, Huhu, baiklah saya mengaku. Dulu saya termasuk jajaran anak 90-an yang suka main petasan. "Duit kok dibakar," kata ibu saya dulu. Ya tapi gimana dong, saya terbawa suasana anak-anak kampung hahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun