Novi Saptina
Novi Saptina Guru

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mimpi saat Ramadan

30 Mei 2018   21:14 Diperbarui: 30 Mei 2018   21:31 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mimpi saat Ramadan
Dokumentasi Pribadi

Aku melihat langit biru sekali, aku seperti berada di akuarium besar sekali. Belum pernah aku mengunjungi tempat ini, dan kenapa aku berada ditempat yang indah ini? Dan aku merasa sangat bahagia sekali.

Aku juga melihat bunga-bunga warna-warni, padang rumput hijau luas sekali dengan air mancur, hatiku lebih bahagia lagi. Lalu ada sajadah yang terhampar di padang rumput itu. 

Dan aku melakukan shalat sunah dua rakaat,meski aku tidak tahu aku menjalankan shalat sunah apa,bahkan aku sendiri tidak tahu apa ini waktu pagi sore. Kalau waktu pagi berarti aku shalat sunah dhuha. Kalau itu siang atau sore hari mungkin aku bisa shalat sunnah wudhu, atau apa... tapi aku tidak tahu ini waktu apa. 

Yang jelas aku hanya merasa sangat bagiaaa sekali. Jadi aku shalat di hamparan rumput hijau dengan sajadah sutera keemasan itu hanya shalat sunnah sebagai rasa syukur diberi kebahagiaan oleh Allah Subhana wataala.

Indah sekali rasanya shalat di hamparan padang rumput hijau dengan bunga warna-warni dan gemerincik air mancur,seperti berada di surga. Ah, aku belum pernah pergi ke surga. Apakah ini yang dinamakan surga? Ah, bunyi klotek-klotek beduk di masjid dan terdengar adzan fajar jam 3.00 pagi, ternyata aku bermimpi. Apa ya arti mimpiku itu?

Aku memasak masakan sahur dengan perasaan yang bahagia karena ingat mimpi yang indah itu.Aku hanya menggoreng ayam tepung dan tumis buncis. Kami sekeluarga makan sahur dan sampai waktu adzan shubuh, suami dan anakku ke masjid sedang aku shalat di rumah, seolah seperti dalam mimpiku shalat di hamparan rumput hijau dengan bunga warna-warni.

Ya Allah hamba berterima kasih padaMu sudah memberikan mimpi yang indah yang memberikan semangat menjalani hidup sehari-hari, terutama dalam menapaki ramadhan untuk sampai ujungnya. Allah begitu pandainya memikirkan aku. Disaat sudah mulai terasa berat berpuasa, diberinya mimpi yang indah agar hati bahagia menjalani ramadhan lagi.

Aku yakin semua itu dari Allah. Memikirkan sampai hal-hal yang sifatnya psikologis begitu. Benar-benar Dia selalu bersama hambanya, penuh dengan kasih sayangnya yang dinamakan Arrahman dan Arrahiim, yang arinya Maha Pengasih dan Penyayang.

Aku berdoa agar aku tetap mempunyai perasaan seperti ini, meski aku harus beraktifitas dan berhubungan dengan kesibukan dunia dan manusia. Namun perasaan bahagia bersama Allah begini jangan sampai dihilangkan. Selalu berkomunikasi dengan Allah begini membuat percaya diri yang besar, karena merasa ditemani dimanapun berada.

Aku tidak mau menceritakan mimpiku pada orang lain, karena bila mimpiku ini aku ceritakan pada orang lain, kebahagiaan ini akan berkurang. Dengan menyimpannya dalam hati kebahagiaan itu terus melekat dihati. Aku yakin Allah juga akan memberiku lain impian yang lebih indah lagi bila aku berusaha keras menjadi manusia terbaik. 

Dalam menuju jalan itu, Allah pasti akan memberikan aku kebahagiaan lagi entah itu lewat mimpi atau kenyataan. Karena Allah tidak tidur, tahu saja apa yang menjadi niat baik manusia, entah itu hanya sebiji sawi berada ditempat gelap, tertutup batu besar, Allah tahu dan Allah akan membantu hambanya yang bersungguh-sungguh menjadi manusia terbaik .

Dra. Novi Saptina

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun