Berita Nduga
Berita Nduga Relawan

artikel berdasarkan fakta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Lihat Apa yang Tuhan Kerjakan Atas Hidup Anda

28 Juni 2019   19:10 Diperbarui: 28 Juni 2019   19:25 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lihat Apa yang Tuhan Kerjakan Atas Hidup Anda
img-20190628-174113-5d15fd380d82307c055c14d2.jpg

Sedangkan kehidupan orang-orang yang di tuntun oleh Roh Allah yang kudus mempunyai niat yang jauh lebih sebagai contohnya, suka berdamai, suka memberi tanpa berharap dalam kelemahan, kejujuran, bertindak benar, bersikap ramah dan sopan, menghindari segala bentuk kejahatan dll.

Sedikit berbagi cerita tentang tuntunan Roh kudus dan karya Tuhan dalam hidup saya.

"kurang lebih 98% orang tidak mengenal latar belakang kehidupan saya dan kali ini saya akan menceritakan secara singkat, nama lengkap saya Rinat wandikbo, pada waktu operasi Tri komando Rakyat atau disingkat dengan TRIKORA yang di bawah pimpinan Prabowo Subianto di Mapenduma, beberapa tahun yang lalu membuat warga di kecamatan tersebut dan kecamatan lainnya trauma dan ketakutan sehingga ayah dan ibu saya pun ikut melarikan diri ke hutan demi menyelamatkan diri, saat itu ibu saya dalam keadaan amil, selama mereka di hutan sebuah dedaunan pohon dan buah-buahan yang belum pernah mereka makan sbelumnya menjadi satu-satunya bekal makanan bagi mereka untuk mempertahankan hidup mereka di rimbah papua, karena pada waktu itu tidak ada lagi akses bantuan baik itu bahan pokok kebutuhan hidup, kesehatan medis dll, namun Puji Tuhan saat itu ibu melahirkan seorang putra dalam keadaan selamat, namun setelah satu minggu  bayi tersebut tiba-tiba terkena malaria tropika, jenis penyakit ini adalah penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan di papua (yg pernah merasa kena penyakit ini pasti tahu) sejak saat itu ayah dan ibu saya bingung karena tidak ada jalan keluar untuk menyelamatkan hidup bayi tersebut selain air mata yang tak henti-hentinya disertai doa, dalam satu jam tiba-tiba terjadi hal yang mengejutkan yakni datanglah seorang mantri (dokter) bernama Naftali wandikbo beliau adalah abang angkat dari ayah saya, kebetulan pak Naftali membawa beberapa obat-obatan dan satu buah thermometer namun obat yang dibawahnya tidak sesuai untuk bayi seusia satu minggu, sementara bayi tersebut sudah tiada nafas sehingga ayah saya sudah memutuskan untuk hari esoknya di bakar bayi itu secara adat namun pak Naftali memeriksa tubuh bayi itu lalu beliau mengatak pada ayah dan ibu saya bahwa bayi ini memang sudah tidak ada nafas namun seluruh tubuhnya belum berkarat/berkabung jadi bapa dan ibu harap tungguh proses thermometer yang sudah saya pasang, kemungkinan sekitar jam 4 kurang subuh nafas bayi ini bisa kembali lalu ayah dan ibu saya menuruti apa yang di sampaikan oleh beliau hingga sudah berapa detik lagi menunjukan pukul 4:00 wit kembalilah nafas bayi tersebut lalu ayah saya membangunkan pak dokter tersebut lalu pak dokter memberi saran agar kedua orangtua saya segera  membawah bayi itu ke Mapenduma dengan catatan "jangan pernah berhenti untuk istirahat kalian harus jalan sampai di mapenduma disanalah tempat istirahat kalian karena kalian tahu puskesmas satu-satunya hanya ada di mapenduma yang terdekat, terdekat bukan berarti dekat namun membutuhkan jarak tempuh 3 hari 2 malam, lalu ayah ibu menuruti saran pak dokter tersebut kemudian mereka jalan terus siang dan malam sampai tiba di Mapenduma mereka mengobatinya karena kebetulan di mapenduma ada dua orang dokter yang sedang melayani disitu, hingga pada akhirnya bayi tersebut sembuh total.

Setelah anak tersebut usia mencapai 6 tahun ayah dan ibu memutuskannya sekolah SD YPPGI Mapenduma sejak 2004 dan anak tersebut menyelesaikan SD pada 2010, kemudian melanjutkan SMP di Wamena merantau dari tahun 2010-2013, setelah tamat SMP anak tersebut SMA dapat beasiswa di jawa tahun 2013-2016, setelah tamat SMA, kuliahnya dapat beasiswa lagi di medan sumatera utara 2016-sekarang.

Satu hal yang tak pernah lupa waktu SD yakni sangat tidak berani menyebut nama Tuhan Yesus dengan sembarangan karena mama dan bapa pernah bercerita bahwa "jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan, sebab nama Tuhan sangat berkuasa, tapi kalau berdoa tidak papa kata mama dan bapa, sejak itu tetangga saya anaknya atau siapapun yang sakit mereka datang membawa orang sakit ke saya agar saya doakan mereka, dan setelah sudah saya doakan cepat sembuh.

 Jadi pengalaman saya, sebelum saya menyelesaikan study saya, saya selalu berdoa dalam hati saya untuk jenjang pendidikan selanjutnya dan setiap Doa yang saya panjatkan 100% terbukti

Bayi itu namanya Rinat wandikbo, dan peristiwa ini ibu saya pernah menceritakan pada saya bahkan berkali kali ibu saya kesaksian di Gereja, inilah kebaikan Tuhan dalam Hidup saya,

Dan ada beberapa ayat Alkitab yang menjadi pedoman hidup saya adalah:

                               ~      Matius 6:33 "lebih mendahulukan kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya maka semuanya Tuhan akan menambahkan.

                               ~      Yohanes  11:25 "barangsiapa percaya pada Yesus ia mempunyai hidup yang kekal

                               ~      Yohanes 14:6 "Yesuslah jalan kebenaran dan hidup dan satu-satunya Yesuslah jalan menuju ke sorga

                               ~      Yohanes 14:18 "Yesus tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya sendirian seperti yatim piatu.

                               ~      Yohanes 16:13-15

                               ~      Yeremia 1:5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun