Danang Arief
Danang Arief Psikolog

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Jebakan Kognitif: Kenapa Banyak Pemudik Memaksakan Diri di Jalan?

26 April 2023   15:04 Diperbarui: 27 April 2023   03:01 2398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jebakan Kognitif: Kenapa Banyak Pemudik Memaksakan Diri di Jalan?
Ilustrasi jalanan ketika mudik. Sumber: brgfx di freepik.com

Pada musim mudikĀ tahun ini, tidak jarang kita jumpai berita kecelakaan lalulintas.

Ada banyak faktor penyebabnya. Salah satunya yang menonjol adalah akibat kelelahan pengemudi.

Kondisi fisik yang lelah karena perjalanan jauh dapat membuat pengemudi menjadi tidak fokus dan mudah mengantuk. Ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan dan menyebabkan kecelakaan.

Sudah banyak himbauan agar beristirahat ketika lelah. Namun, masih saja banyak pengemudiĀ yang memaksakan diri untuk tetap berkendara.

Lalu apa penyebabnya?

Ditilik dari aspek kognitif, berikut adalah beberapa diantaranya:

Survivorship Bias

"Kemarin malam, Jakarta - Solo bisa ditempuh dalam waktu 8 jam saja". Begitulah seorang kawan mengabarkan di grup WhatsApp.

"Kalo dia saja bisa, kenapa saya tidak?", gumam ku.

Inilah salah satu penyebab kenapa banyak pengemudi cenderung memaksakan diri. Mereka berpatokan pada informasi keberhasilan seseorang sampai di tempat tujuan dalam kurun waktu yang relatif cepat.

Mereka kemudian menetapkannya sebagai target bagi diri mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun