Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Isi Bulan Suci dengan Kreasi "Bullet Journal" dan Perbaiki Kualitas Diri

27 April 2021   21:43 Diperbarui: 2 Mei 2021   08:31 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh halaman pembuka dari setiap bulan dalam buku kreasi 'bullet journal'. Dokpri

Saya sudah menulis dan berkreasi dengan bullet journal sejak 2017 silam. Awalnya tangan saya akan gatel jika setiap bulan tidak ada sesuatu yang wow untuk mengembangkan diri sendiri supaya lebih baik dari bulan-bulan sebelumnya. Apalagi di bulan suci seperti ini, bullet journal memberi warna ketika harus di rumah saja.

Bullet journal ini sebelas dua belas dengan buku diary harian tapi lebih tertata, rapi, dan ada unsur-unsur kreativitas di dalamnya. Kalau yang dimaksud buku diary, maka saya sudah menulisnya sejak SMP. 

Buku diary yang isinya curhatan tersebut tidak ingin saya buka kembali, sementara bullet journal, curhatan bukanlah poin utama jadi saya tidak bakal bosan untuk membukanya.

Kemudian saya mulai meningkatkan hal-hal baru dari bullet journal dengan mengikuti akun-akun serupa di media sosial. Saya juga sering membuka Pinterest atau platform akses gambar lainnya untuk mendapatkan inspirasi menarik. 

Yah, dalam satu buku bullet journal harus terselipkan bermacam-macam gambar, tabel, dan ikon. Tujuannya agar melatih kemampuan otak kanan dan biar kita tidak muak dengan tulisan belaka.

Setiap bulan, ada beberapa gambar yang berbeda meski poin-poin penting di dalamnya tetap sama. Lantas apa saja poin-poin tersebut dan bagaimana bullet journal ini menjadi aktivitas wajibku di bulan Ramadan?

Pertama, catatan skor kualitas tidur dan kondisi tubuh. Di halaman ini, saya mencoba mengukur seberapa sehat dan seberapa lelap tidur saya. Setiap bulan saya akan menengok apakah hasilnya lebih baik dari bulan lalu atau justru lebih buruk. Kalau lebih buruk, pasti ada sesuatu yang salah. 

Untuk menilai skor kualitas tidur, saya dibantu dengan jam tangan kesehatan dari sebuah brand terkenal asal Tiongkok. Meski skor yang dihasilkan kadang tidak akurat tapi secara garis besar sedikit lebih dapat dipercaya ketimbang menilainya secara personal. Apalagi saya selalu lupa, jam berapa saya mulai tidur dan jam berapa saya bangun.

Sementara untuk catatan keluhan tubuh, umumnya tidak jauh berbeda dari bulan-bulan sebelumnya seperti perut kadang mules, kepala pusing, mendadak tidak bergairah, atau pilek. Tapi keluhan-keluhan tersebut cepat sembuhnya tapi cepat pula kambuhnya jika pola makan dan gaya hidup berubah.

Kedua poin ini sangat membantu saya terutama di bulan Ramadan kali ini supaya saya lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri sebelum nantinya memperhatikan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun