Mohon tunggu...
Muhammad Nauval
Muhammad Nauval Mohon Tunggu... Perawat - Perawat | Aceh Tulen

Pecinta Kopi Hitam Tanpa Gula

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ibu, Kartini Versiku yang Selalu Menjadi Panutan

21 April 2021   22:00 Diperbarui: 21 April 2021   22:00 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen bersama Ibu Ketika Saya diwisuda, Sumber :[Dokpri]

Menyambung tema yang diberikan Kompasiana hari ini yaitu tentang Wanita Tangguh di Bulan Ramadan. Saya akan bercerita tentang ibu. Wanita yang selalu penuh dengan perjuangan.

Tadi malam, kabar buruk datang dari kampung. Ibu saya sakit, dan sudah di bawa ke Rumah Sakit untuk dirawat. Kabar ini tentu sangat mengejutkan saya. Pasalnya terakhir kali ibu di rawat di Rumah Sakit kira-kira sudah satu tahun yang lalu.

Setelah berkabar dengan ayah di kampung. Akhirnya saya tahu jika ibu menderita sakit gastritis. Dan kondisi ibu saat itu sedang lemas-lemasnya. Infus sudah dipasang. Obat anti nyeri juga sudah diberikan.

Akhirnya saya izin untuk pulang kampung. Begitu juga dengan abang saya. Kasihan ayah harus seorang diri mengurus ini itu. Sebab kakak perempuan saya baru saja melahirkan. Sedangkan adik perempuan yang terakhir sedang fokus dengan hafalan Al quran-nya di Pesantren. Kami tidak ingin mengganggunya.

Ibu Bersama Adik Perempuan [Dokpri]
Ibu Bersama Adik Perempuan [Dokpri]

Singkat cerita. Tepat pada pukul delapan pagi saya dan abang tiba di Rumah Sakit. Setelah melepas rindu dengan ibu. Ayah bercerita, jika ibu sakit sudah dua hari yang lalu.

Pekerjaan ibu sehari-hari selain mengurus rumah adalah pergi ke sawah membantu ayah. Ada banyak pekerjaan di sana. Meski sedang berpuasa, ibu cukup semangat untuk pergi bekerja ke sawah.

Ibu Ketika Sedang Bekerja di Sawah [Dokpri]
Ibu Ketika Sedang Bekerja di Sawah [Dokpri]

Karena dalam kondisi sakit. Pagi itu ayah sempat melarang ibu untuk ke sawah. Namun, ibu tetap kokoh pada pendiriannya. Ibu tetap pergi meski sedang sakit.

Tidak begitu lama di sana. Akhirnya ibu benar-benar jatuh sakit. Karena nyeri di perut sudah semakin parah, ibu akhirnya tidak sanggup lagi melanjutkan kegiatannya. Hingga akhirnya ibu tumbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun