Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Renungan Ramadhan (12): Meningkatkan Ibadah pada 10 Hari Kedua Ramadhan

3 April 2023   16:01 Diperbarui: 3 April 2023   16:06 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renungan Ramadhan (12): Meningkatkan Ibadah pada 10 Hari Kedua Ramadhan
Image: Renungan Ramadhan bersama Kakek Merza (12). Dokpri

Saat ini kita sudah berada pada fase 10 hari kedua Ramadhan, yang merupakan saatnya dengan menjemput maghfirah Allah. Selain pada fase 10 hari kedua Ramadhan, ada beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan untuk semakin mendekatkan diri dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah dalam upaya kita menjadi Mukmin Sejati.

Beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan dalam mengisi fase 10 hari kedua Ramadhan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Keikhlasan dalam Beribadah. 

Untuk meningkatkan keikhlasan dalam beribadah di 10 hari kedua Ramadhan, langkah-langkah yang dapat dijalankan adalah:

  • Memperbaiki niat dalam beribadah, sehingga ibadah yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT, bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari orang lain.
  • Memperhatikan kualitas ibadah, bukan hanya kuantitasnya. Sebab, ibadah yang dilakukan dengan kualitas yang baik akan lebih diterima oleh Allah SWT.
  • Menghindari perbuatan riya atau pamer dalam beribadah.
  • Menjaga konsistensi dalam beribadah, sehingga dapat memperkuat keikhlasan dalam beribadah.

2. Berlomba-lomba dalam Kebaikan.

Untuk berlomba-lomba dalam kebaikan di 10 hari kedua Ramadhan, langkah-langkah yang dapat dijalankan adalah:

  • Memberikan sedekah dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan dari orang yang diberi sedekah.
  • Membantu orang yang membutuhkan, seperti orang miskin, anak yatim, atau orang sakit.
  • Mengunjungi orang sakit dan memberikan semangat kepada mereka.
  • Mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan bersama-sama.
  • Menghindari perbuatan yang merugikan orang lain dan berusaha untuk memberikan manfaat bagi sesama.

3. Membaca Al-Quran dengan Tadabbur. 

Untuk membaca Al-Quran dengan tadabbur di 10 hari kedua Ramadhan, langkah-langkah yang dapat dijalankan adalah:

  • Membaca Al-Quran dengan pelan dan tertib, sehingga dapat memahami makna dari ayat-ayat yang dibaca.
  • Membaca Al-Quran dengan merenungkan maknanya, sehingga dapat memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Islam.
  • Mencari tafsir dari ulama yang terpercaya, agar dapat memahami ayat-ayat yang sulit atau ambigu.
  • Berusaha mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Quran, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah SWT.

4. Menjaga Hubungan dengan Sesama. 

Untuk menjaga hubungan dengan sesama muslim dan orang lain di 10 hari kedua Ramadhan, langkah-langkah yang dapat dijalankan adalah:

  • Membuat perdamaian dengan orang yang pernah berselisih atau bertengkar dengan kita.
  • Menjalin hubungan baik dengan tetangga, teman, dan kerabat.
  • Menghindari perbuatan yang merugikan orang lain, seperti berkata kasar atau memfitnah.
  • Menghargai perbedaan pendapat dan bersikap toleran terhadap orang lain.

5. Memperbanyak Istighfar. 

Untuk memperbanyak istighfar di 10 hari kedua Ramadhan, langkah-langkah yang dapat dijalankan adalah:

  • Memohon ampunan kepada Allah SWT dengan tulus dan ikhlas.

Untuk dapat istiqomah menjalankan kelima poin tersebut selama 10 hari kedua Ramadhan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Berkomitmen dengan tekad yang kuat. Penting untuk memiliki tekad yang kuat dan komitmen yang tinggi untuk menjalankan kelima poin tersebut dengan konsisten selama 10 hari kedua Ramadhan. Pahami bahwa ibadah yang kita lakukan adalah sebagai bentuk rasa syukur dan taqwa kepada Allah SWT, dan bukan semata-mata untuk mencari pujian atau pengakuan dari orang lain.
  2. Buat jadwal ibadah yang terencana. Membuat jadwal ibadah yang terencana dapat membantu kita untuk menjalankan kelima poin tersebut secara teratur dan terukur. Misalnya, menetapkan waktu khusus untuk membaca Al-Quran dengan tadabbur, waktu khusus untuk beribadah secara ikhlas, dan waktu khusus untuk memperbanyak istighfar.
  3. Jangan lelah dalam berdoa. Doa merupakan senjata seorang muslim dalam mencapai keberhasilan dan keutamaan. Oleh karena itu, jangan lelah dalam berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan kelima poin tersebut dengan konsisten.
  4. Cari teman yang mendukung. Mencari teman yang memiliki tujuan yang sama untuk menjalankan ibadah dengan konsisten selama 10 hari kedua Ramadhan dapat menjadi motivasi yang besar. Bersama-sama, kita dapat saling mengingatkan dan saling mendukung untuk terus istiqomah menjalankan kelima poin tersebut.
  5. Evaluasi diri secara teratur. Evaluasi diri secara teratur dapat membantu kita untuk melihat sejauh mana kita telah berhasil menjalankan kelima poin tersebut dan apa yang perlu kita perbaiki. Hal ini dapat membantu kita untuk terus meningkatkan kualitas ibadah kita selama 10 hari kedua Ramadhan.

Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan dalam mengevaluasi diri secara teratur untuk membantu meningkatkan kualitas ibadah selama 10 hari kedua Ramadhan:

  1. Refleksi diri setiap hari. Setiap hari sebelum tidur, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan ibadah-ibadah yang telah dilakukan selama hari itu. Bertanyalah pada diri sendiri tentang apa yang telah dilakukan dengan baik, apa yang masih perlu diperbaiki, dan apa yang perlu diulang kembali. Jangan lupa untuk berdoa agar Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kemampuan untuk terus meningkatkan kualitas ibadah.
  2. Membuat catatan harian. Membuat catatan harian tentang ibadah yang telah dilakukan dapat membantu untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan ibadah secara lebih teratur. Catat setiap hal yang telah dilakukan dalam ibadah, seberapa lama waktu yang digunakan untuk setiap kegiatan, dan apa yang masih perlu ditingkatkan.
  3. Bertanya pada orang yang lebih berpengalaman. Jika memungkinkan, bertanya pada orang yang lebih berpengalaman dalam beribadah tentang tips dan saran untuk meningkatkan kualitas ibadah selama 10 hari kedua Ramadhan. Selain itu, orang yang lebih berpengalaman juga dapat memberikan masukan dan evaluasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.
  4. Membuat target yang realistis. Setiap orang memiliki kapasitas dan kemampuan yang berbeda-beda dalam beribadah. Oleh karena itu, penting untuk membuat target yang realistis dan sesuai dengan kemampuan kita sendiri. Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan ibadah yang berlebihan dan akhirnya justru membuat kita kelelahan dan kurang istiqomah.
  5. Memperbanyak mengingatkan diri sendiri. Selalu mengingatkan diri sendiri tentang tujuan ibadah dan manfaat yang diperoleh dari setiap ibadah yang dilakukan dapat membantu untuk tetap fokus dan semangat dalam menjalankan ibadah selama 10 hari kedua Ramadhan. Misalnya, dengan menempelkan catatan atau kalimat-kalimat pengingat pada tempat yang sering dilihat, seperti di meja kerja atau di kamar tidur.

Dalam melakukan kebaikan dan meningkatkan kualitas ibadah bukan hanya selama 10 hari kedua Ramadhan, tetapi juga pentingnya menjaga konsistensi di hari-hari selanjutnya. Kita harus berusaha untuk terus memperbaiki diri dan menjaga kualitas ibadah kita sepanjang waktu, tidak hanya saat 10 hari kedua Ramadhan. Kita juga perlu memperhatikan dan memperbaiki akhlak dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, karena kebaikan dan ketaqwaan tidak hanya terbatas pada ibadah ritual semata, tetapi juga termasuk dalam hubungan dengan sesama dan lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun