Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Lainnya

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Legakan Tenggorokan dengan Berbagi Cincau Daun

18 April 2022   01:31 Diperbarui: 18 April 2022   01:52 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagi selayaknya tidak hanya dilakukan selama ramadan saja. Hari-hari biasa di luar ramadan pun dianjurkan untuk berbagi atau bersedekah. Namun, saat ramadan ini, pahala kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan oleh Allah. Ini adalah salah satu berkah ramadan.

Berbagi dalam hal sederhana sangat bisa kita lakukan, misalnya berbagi makanan atau hidangan berbuka puasa. Seperti yang saya lakukan beberapa hari yang lalu.

Di perantauan dulu, saya jarang membuat minuman ini karena saya belum menemukan daunnya di sana. Di sini, saya bisa mengambil sepuasnya di kebun emak saya. Jika pun mau bersilaturrahmi, di sekitar rumah saya pun ada yang menanamnya. Daun itu adalah daun cincau.

Awal ramadan, saya sengaja mengambil banyak daun cincau dari rumah emak. Niatnya sih mau buat es cincau untuk minuman berbuka. Bahan utamanya adalah daun cincau. Daun ini saya ambil dari rumah orang tua saya. Sebelum ramadan, saya membuatnya, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Entah mengapa, awal ramadan tadi saya ingin membuat kembali.

Kali ini saya sengaja membuat cincau dengan jumlah yang banyak sehingga bisa dibagi-bagi ke tetangga. Dibantu suami, daun-daun cincau berhasil diubah menjadi cincau yang kental. Proses dilanjutkan dengan membuat minumannya dan seperti biasa, saya hanya menggunakan sirup dan kental manis sebagai tambahan.

Setelah air sirup tercampur, cincau daun tadi tinggal ditambahkan. Jika mau dingin, maka tambahkan saja batu es di dalamnya. Rasanya yang segar akan melegakan tenggorokan yang dahaga.

Setelah minuman cincau siap, saya meminta anak-anak untuk mengantarkannya ke tetangga sebelah rumah bersama kue kulit roti. Makanan dan minuman itu bisa menjadi menu pembuka tetangga-tetangga saya.

Berbagi itu tidak harus mewah. Berbagi itu adalah memberikan hal yang terbaik yang bisa kita lakukan. Dengan berbagi hidup terasa lebih berarti.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun