Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jejak Histori Masa Kecil Anak Lewat Koleksi Mainan Restoran Cepat Saji

5 Mei 2021   10:01 Diperbarui: 5 Mei 2021   10:15 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pertama umurnya sudah 27 tahun (dok.pri)

Jejak histori masa kecil anak, lewat koleksi mainan restoran cepat saji - Sepertinya sudah lama banget saya tidak mandiin si anak-anak plastik, gumam saya dalam hati. Bergegas saya mengambil selembar kain dan cairan pembersih yang biasanya untuk bersihin kaca. Lalu membuka lemari kaca yang menyimpan berbagai macam jenis boneka mini serta langsung mengelap satu-satu.

Ada rasa bahagia dan kepuasan tersendiri membersihkan beratus mainan yang saya panggil si anak plastik tadi. Saya usap dengan penuh kasih sayang seperti anak sendiri *eh  dan saya bersihkan debu-debu yang sudah mulai banyak menempel. Sepertinya memang sudah lama saya tidak menyentuhnya, terlihat dari debu yang sudah cukup tebal. Biasanya setiap bulan atau paling lama 2 bulan sekali, pasti saya membersihkannya sekaligus sambil bernostalgia.

Anak-anak plastik yang saya maksud itu adalah miniatur mainan yang biasanya saya dapatkan kalau membeli paket makanan dari restoran cepat saji atau fastfood. Saya kumpulkan sejak tahun 1994 hingga sekarang. Jadi sudah sekitar 27 tahun.

Sekarang koleksi saya kurang lebih hampir 300an biji. Semuanya dari resto-resto cepat saji yang cukup terkenal seperti McD, KFC, Hokben, Burger King sampai yang terbaru adalah Yoshinoya. Dan bagi saya, mainan-mainan itu memiliki sejarah tersendiri. Karena saya mulai mengkoleksi mainan-mainan itu sejak punya anak pertama di tahun 1994 sampai mempunyai anak 3. Sekarang sudah beranjak remaja semua.

Untung saja anak saya laki semua. Meskipun mereka juga suka bermain dengan mainan-mainan itu, tapi mereka juga cukup disiplin untuk menyimpannya kembali. Sampai kemudian pada satu saat saya melihat mainannya itu sudah sangat banyak tersimpan di container plastik. Akhirnya saya berinisiatif untuk membeli lemari kaca etalase supaya mainan-mainan itu bisa tertata rapi dan bisa dinikmati siapapun yang melihatnya.

Dari iseng menjadi hobi

Bercerita tentang mengkoleksi mainan restoran cepat saji ini, membuat lamunan saya kembali terbang ke 27 tahun yang lalu. Awal mula dimana saya sampai menekuni hobi yang menurut beberapa orang cukup unik. 

Tapi kalau menurut saya biasa saja sih. Karena rasanya wajar sekali ada ketertarikan untuk mengkoleksi mainan-mainan yang menjadi hadiah dari paket makan yang kita beli. Para restoran cepat saji itu selalu mengeluarkan koleksi yang bagus-bagus, terutama kalau berupa miniatur dari tokoh cerita karakter yang terkenal. Seperti Avatar, Doraemon, Spongebob, Batman, Superman, Tarzan dan masih banyak lagi.

Sebagian koleksi mainan (dok.pri)
Sebagian koleksi mainan (dok.pri)
Saya dulu pernah menulis tentang hobi saya ini di Kompasiana pada tahun 2019 di sini. 

Dan ada juga beberapa media online yang  mengulasnya di sini.

Awal mula cerita punya koleksi mainan 

Saya mengawali hobi ini sekitar tahun 1994, waktu itu anak sulung saya masih berusia 7 bulan. Seperti keluarga muda yang lain dengan anak baru satu, saya juga sering mengajak anak saya jalan-jalan ke mall pas weekend. Karena di hari-hari biasa saya dan suami sibuk bekerja. Jadi kami menghabiskan waktu untuk ke mall karena banyak mainan yang menjadi kesukaan anak-anak. Waktu itu yang menjadi favorit adalah Time Zone.

Kalau sudah asik bermain, anak kecil kadang sulit sekali kalau diajak makan. Maunya mainan terus. Akhirnya saya punya ide untuk membawa dia bermain di McD yang ada tempat bermain untuk anak juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun