Mbak Avy
Mbak Avy Penulis

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Segelas Air Hangat dan KOJIMA Setiap Buka Puasa dan Sahur, Mencegah Perut dari Asam Lambung

20 April 2021   18:57 Diperbarui: 20 April 2021   19:12 3878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segelas Air Hangat dan KOJIMA Setiap Buka Puasa dan Sahur, Mencegah Perut dari Asam Lambung
Segelas Air Hangat dan KOJIMA setiap Buka Puasa dan Sahur, Mencegah Perut dari Asam Lambung (foto : dokumen pribadi)

Segelas Air Hangat dan KOJIMA setiap Buka Puasa dan Sahur, Mencegah Perut dari Asam Lambung - Ketika bedug Maghrib sudah berkumandang, langsung yang pertama kali saya ambil adalah segelas air hangat yang sudah ada 3 biji kurma didalamnya. Tidak lupa satu sendok makan madu. Kemudian saya aduk supaya semuanya bercampur merata, lalu saya minum. Ada rasa segar meski airnya hangat. Yang jelas bikin perut adem dan enteng. Barulah saya mengisi perut dengan makanan ringan seperti kolak atau puding. Kalau  makanan berat, biasanya nanti setelah sholat tarawih (meski di rumah). Biar perut nggak kaget.

Begitulah rutinitas setiap hari selama bulan puasa. Minuman yang khusus selalu saya siapkan setengah jam sebelum adzan maghrib. Perut ini rasanya ringan dan adem. Apalagi saya juga mempunya asam lambung. Jadi jangan sampai kalap memasukkan segala macam makanan dan minuman secara tak terkontrol. Malah jadi kambuh, bikin jadwal puasa jadi amburadul nantinya. Sayang banget kan?

Begitu juga ketika sahur. Kadang saya campur air hangat, tapi sering juga saya minum langsung. Rasanya manis, ada asam dan segar banget. Semua anggota keluarga saya wajibkan mengkonsumsi madu ini. Kebetulan anak-anak juga sudah dewasa. Jadi tidak terlalu sulit untuk disuruh karena mereka sendiri sudah tahu banget manfaat dari madu. 

Kemarin anak yang besar sempat mengeluh tenggorokannya agak sakit buat menelan. Sempat saya omelin, itulah kalau terlalu banyak makan gorengan. Juga si kecil, bibirnya sudah mulai kering karena berpuasa. Sesendok makan madu, tetap menjadi pilihan untuk meringankan rasa sakit di tenggorokan dan bibir yang kering. Tentu saja mereka sangat suka. Karena madu yang kami minum sangat istimewa dengan rasa yang disukai anak-anak yaitu manis, asam dan segar.

***

Bulan puasa di tahun ini memang masih dalam suasana yang istimewa. Ramadan kedua di tengah pandemi yang belum juga menghilang dari muka bumi. Kami tetap harus menjaga stamina dan daya tahan tubuh terutama di bulan puasa ini. Jangan sampai tubuh kita kekurangan asupan gizi maupun nutrisi. Pokoknya jangan sampai sakit. Takutnya banyak virus yang akan gampang banget masuk ke dalam tubuh. Ngeri juga kan, kalau di masa pandemi ini harus pergi ke dokter atau ke rumah sakit.

Tapi sekarang memang lagi trend gaya hidup yang kembali ke alam dengan menggunakan herbal sebagai obat atau pencegah sebelum penyakit datang. Salah satunya yang lagi banyak disukai adalah JSR atau Jurus Sehat Rasululloh. Dan madu menjadi salah satu cara pengobatan yang sangat disukai oleh Rasulullah.

Dimana lebah sebagai penghasil madu merupakan makhluk Alloh SWT yang sangat istimewa. Karena dari dalam perut lebah mampu mengeluarkan minuman yang terbukti bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dari mulai flu, anemia, infeksi saluran pernapasan, paru-paru (TBC), gangguang saraf, diare, diabetes, kanker dan masih banyak lagi.

Karena istimewanya itulah, Alloh SWT pernah berfirman dalam Al Quran surat An Nahl ayat 68-69 :

"Dan Rabbmu mengilhamkan kepada lebah : 'Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.' (QS 16:68). Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu), Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyebuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun