Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Administrasi

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

4 Khas Ramadan yang Dirindukan, Menanti Angin Berhenti Bertiup dan Matahari Meredup

16 April 2021   14:49 Diperbarui: 16 April 2021   15:02 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 Khas Ramadan yang Dirindukan, Menanti Angin Berhenti Bertiup dan Matahari Meredup
Pixabay.com

Bagi umat Muslim, Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu setiap tahunnya karena memiliki banyak keutamaan di dalamnya. Namun ada 4 khas Ramadan yang paling dirindukan baik oleh Muslim di Indonesia maupun di dunia.

Ibadah Ramadan

Ibadah Ramadan adalah hal yang paling dirindukan. Inilah mengapa ketika tahun lalu Ramadan terasa hambar. Mungkin karena untuk pertama kalinya, ibadah Ramadan secara berjamaah dilarang karena pandemi yang banyak memakan korban.

Untungnya tahun ini pemerintah sudah mulai mengizinkan dilaksanakannya ibadah di mesjid. Tentunya dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Aktivitas menghidupkan malam dengan Shalat Tarawih dan Tadarus menjadi demikian syahdu. Setelah setahun ini memendam kerinduan akan suasana batin Ramadan.

Dan nanti Shalat Idul Fitri juga sudah boleh dilakukan. Menambah kegembiraan yang membuat tahun ini menjadi berbeda dari tahun sebelumnya.

Di bulan Ramadan ini juga ada satu momen yang amat diimpikan. Menemukan malam mulia, Lailatul Qadar. Malam yang Allah telah sebutkan dengan jelas kehadirannya di dalam Al Qur'an.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (Surat Al-Qadr: 1-3).

Menurut banyak hadist dan pendapat sebagian besar ulama, malam Lailatul Qadar biasanya hadir di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Namun tidak menutup kemungkinan malam Lailatul Qadar akan hadir di malam-malam genap.

Banyak umat muslim yang beriktikaf di mesjid. Menanti malam menjadi terang dimana suasana demikian sunyi. Angin seakan berhenti bertiup dan matahari pagi yang hadir dengan sinarnya yang meredup.

"Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)." (HR Ath Thabrani).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun