Ruth Lana Monika
Ruth Lana Monika Wiraswasta

Penulis lahir di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha kembali mengasah talenta menulis dan belajar blogging.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Diet Saat Puasa? Atur Pola Makanmu untuk Ibadah Puasamu

23 April 2021   05:20 Diperbarui: 23 April 2021   05:31 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan adalah bulan yang sangat suci dan mempunyai salah satu tujuan untuk membersihkan diri manusia. Namun, masyarakat seringkali hanya berfokus dengan kebersihan rohani saja, sedangkan kebersihan jasmani seperti organ-organ pada tubuh kurang diperhatikan. Merawat diri agar bersih secara rohani dan jasmani merupakan salah satu wujud ibadah dalam menjalankan ajaran agama. Menerapkan pola hidup sehat sebaiknya tidak hanya di lakukan saat bulan puasa saja. Akan tetapi, mempunyai pola hidup sehat sebenarnya adalah hal yang perlu diterapkan setiap harinya. Pada minggu-minggu awal Ramadan tubuh akan mengalami perubahan pola hidup, mulai dari pola makan hingga pola tidur. Perubahan ini sedikit banyak membuat tubuh mengalami berbagai keluhan. Itulah sebabnya Anda perlu lebih memperhatikan kembali dalam menerapkan pola hidup sehat saat berpuasa, agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang umum mengintai. Salah satunya dengan Anda melakukan diet. Hal ini dikarenakan, kebiasaan pola makan saat berpuasa yang bertujuan untuk menahan nafsu dan untuk ibadah, namun biasanya saat berbuka masyarakat akan menyantap hidangan berbuka tanpa kontrol. Mari bersama-sama merubah pola makan agar lebih kuat, berstamina, dan sehat. Sehingga diakhir Ramadan Anda dapat memaknai Ramadan secara penuh, badan sehat, dan mendapatkan bonus badan ideal sebagai hadiahnya. Sehingga diet saat berpuasa dapat dilakukan dengan syarat sesuai ketentuan gizi seimbang dan dalam diet ini Anda dapat memperbaiki kombinasi gizi dalam menu dengan langkah mengatur pola makan sehat saat berpuasa sebagai berikut:

1. Aturan Minum

Saat Anda bangun tidur dan akan melakukan sahur serta saat berbuka puasa pastikan Anda meminum air putih terlebih dahulu sebanyak 250 hingga 500 ml sebelum makan. Selain itu, sebaiknya Anda tidak langsung mengonsumsi minuman yang mengandung gula, garam dan kafein, termasuk minuman kemasan namun mengonsumsi air putih terlebih dahulu. Apabila Anda merasa sangat dehidrasi dan ingin mengembalikan cairan tubuh, Anda dapat mengonsumsi air kelapa murni tanpa tambahan gula dan sirup. Hal ini dikarenakan, air akan lebih cepat diserap saat perut dalam kondisi kosong, air dapat membantu mengontrol nafsu makan, dan mengonsumsi air saat makan dapat mengganggu kinerja asam lambung dalam mengurai makanan Anda.

2. Menstabilkan Asam Lambung

Saat berpuasa kondisi asam lambung Anda akan mengalami perubahan, sehingga sebelum Anda makan sebaiknya Anda menstabilkan asam lambung terlebih dahulu agar tidak terjadi nyeri ulu hati. Dalam menstabilkan asam lambung Anda dapat membuat campuran 1 sendok makan cuka apel ditambah air sedikit atau dapat menggunakan 1 sendok makan lemon ditambah air sedikit. Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi cuka apel dan lemon secara langsung karena dapat menyebabkan iritasi kerongkongan dan mengikis email gigi apabila terkena gigi secara langsung.

3. Membantu Enzim Booster

Ketika makanan masuk ke dalam lambung, maka asam lambung membutuhkan bantuan untuk mengoptimalkan kinerjanya dalam mencerna. Dalam membantu asam lambung, Anda dapat mengonsumsi 2 jenis buah, yaitu pepaya karena mengandung enzim papain dan nanas karena mengandung enzim bromelain. Hal ini disebabkan kedua enzim dalam buah ini mempunyai kemiripan sifat dengan enzim yang diproduksi oleh pankreas yang berfungsi untuk mengurai protein dan makanan lainnya agar lebih mudah terserap tubuh. Kedua jenis buah ini dapat Anda konsumsi sebagai hidangan pembuka dengan mengonsumsi dalam jumlah secukupnya dan kombinasikan dengan minimal 3 jenis dan 3 warna buah, misalkan nanas, kiwi, strawberi atau pepaya, alpukat, dan apel agar lebih bervariasi serta mineral dan vitamin tubuh dapat tercukupi.

4. Membantu Kerja Usus

Dalam membantu kerja usus Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik. Makanan probiotik adalah makanan yang mengandung mikroorganisme hidup seperti bakteri dan ragi yang dapat membantu kinerja bakteri baik yang sudah ada di dalam usus, misalnya kombucha, yogurt, oncom, kefir, kimchi, acar dan tauco. Sedangkan makanan prebiotik adalah makanan yang berfungsi sebagai makanan bagi probiotik agar bekerja lebih optimal, misalnya kubis, rumput laut, apel, tauge, kacang-kacangan, sayuran hijau, nasi merah, dan lain-lainnya. Anda dapat mengonsumsinya dengan mengkombinasikan bersama hidangan utama.

5. Piring Makan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun