KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Dua yang Dirindu

16 April 2021   11:49 Diperbarui: 16 April 2021   11:54 804 9

Sekolah tempat saya mengajar menyambut bulan Ramadhan dengan meriah. Pada bulan ini, sejumlah kegiatan dilangsungkan setiap hari. Ada pembacaan ayat suci Al-Quran, Book Reading, dan Ceramah agama. Yang menjadi pengisi acara adalah para guru, ustad dan tokoh-tokoh dari luar lingkungan sekolah. Acara dimulai pukul empat dan berakhir saat adzan Maghrib berkumandang.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, kegiatan yang bertajuk "Kajian Ramadhan" ini diselenggarakan secara langsung. Pengisi acara dan pemateri ceramah bertatap muka dengan jemaah, yang banyak diantaranya, datang dari luar lingkungan sekolah. Memang, kegiatan ini ditujukan untuk umum. Di masa pandemi, kegiatan kajian dilangsungkan secara online.

Meski diadakan secara virtual, kekhusuan dan nuansa Ramadhan kental terasa. Ruangan yang dijadikan "studio" rekaman dipersiapkan secara khusus sehingga menyerupai studio betulan milik stasiun televisi yang biasa kita saksikan. Host acara dan penceramah serta pengisi acara yang lain berpenampilan layaknya penampil di layar kaca.

Kajian Ramadhan versi online tahun ini sudah tayang sebanyak tiga kali. Rekaman setiap episodenya dapat disaksikan dalam kanal Youtube Majulah Ijabi. Ceramah agama atau siraman ruhani menjadi puncak dari acara kajian. Penceramah membawakan materi dalam suasana santai, penuh kehangatan.

Dalam edisi pertama misalnya, penceramah yang tampil Ustad K.H. Miftah Fauzi Rakhmat, Lc., MA. Beliau adalah ketua yayasan yang menaungi sekolah kami. Saat berceramah, Usmif (sapaan beliau) menyampaikan khutbah Rasulallah saat menyambut datangnya bulan penuh kemuliaan ini.

"Hai manusia, telah datang satu bulan yang sangat mulia. Di bulan ini kalian menjadi tetamu Allah. Nafas yang kalian hela dihitung tasbih, Tidur kalian dihitung ibadah, dan amal-amal kalian dilipat gandakan pahalanya", demikian disampaikan Usmif.

Acara kajian hanya berlangsung saat bulan Ramadhan. Di bulan-bulan yang lain, acara selalu ada namun tidak semeriah saat kajian Ramadhan. Karenanya, setiap Ramadhan datang kami selalu bersemangat ikut menghadiri kajian. Apalagi acara itu kini dapat diikuti dari rumah. Jadi, sambil membantu istri menyiapkan sajian berbuka, menyaksikan kajian melalui layar HP.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun