KOMENTAR
RAMADAN

Lebaran di Kampar Mundur 6 Hari

30 April 2023   17:08 Diperbarui: 30 April 2023   17:09 330 5

KEMARIN ramai perdebatan tentang penentuan hari raya idulfitri. Padahal perbedaannya cuma sehari. Di kota Bangkinang dan sekitar Kabupaten Kampar, hari raya justru mundur sampai enam hari.

Masyarakat di sana baru merayakan hari raya pada Sabtu, 29 April lalu. Cukup meriah. Bahkan Gubernur Riau, Syamsuar, turut hadir meramaikan suasana.

Sudah menjadi kebiasaan warga yang berdekatan dengan kota Pekanbaru ini langsung berpuasa lagi selang beberapa hari setelah Idulfitri. Dikenal dengan puasa enam, pahalanya setara dengan puasa selama setahun.

Setelah enam hari berpuasa usai Idulfitri, warga pun merayakannya lebih meriah lagi. Disebut Aghi Ghayo Onam. Diambil dari bahasa Ocu (Kampar) yang artinya Hari Raya Enam.

Pada acara kemarin Gubernur dan Bupati Kampar, Kamsol, memulai dengan melepas peziarah kubur. "Semoga perayaan Aghi Ghayo Onam ini bisa menjadi ajang promosi wisata religi di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Kampar," pesan gubernur.

Acara Aghi Ghayo Onam ini memang tak hanya diramaikan warga setempat. Para perantau juga ikut berpulangan, termasuk yang bermukim di Malaysia dan negara lain. Seperti diketahui banyak orang Kampar yang menjadi pedagang sukses di negeri seberang.

Usai berziarah dan sholat Zuhur, di berbagai tempat pun dilaksanakan makan bajambah. Yakni makan ramai-ramai berbaris berhadap-hadapan. Biasanya makanan diletakkan di tanah beralaskan daun pisang. Tapi sekarang sudah lebih rapi lagi di atas nampan besar.

Pada hari raya enam ini juga disediakan aneka macam kue dan makanan khas. Seperti lomang beserta sarikayo dan tapai yang sering dimakan bersamaan. Selain itu ada juga kue jalo, kue palito daun, kelamai dan lainnya.(*)


KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun