KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Meneladani Nabi Muhammad yang Tak Segan Melakukan Tugas Domestik

3 Mei 2021   11:16 Diperbarui: 3 Mei 2021   11:36 1471 9

Memasuki sepuluh hari terakhir di bulan puasa, saya memilih banyak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan memperdalam ilmu agama. Salah satunya membaca kisah-kisah teladan para Nabi dan Rasul.

Hari ini saya tertarik membaca bagaimana sikap Nabi Muhammad terhadap istrinya. Betapa terkejutnya saya, sungguh selama ini suami sudah banyak mencontoh Nabi tentang bagaimana cara memperlakukan saya selaku isyrinya ini. Alhamdulillah.

Pembagian Peran dalam Masyarakat Patriarki

Hidup dalam masyarakat patriarki seperti Indonesia ini, membuat saya terbiasa melihat dikotomi. Laki-laki bertanggung jawab dalam urusan publik. Perempuan bertanggung jawab dalam urusan domestik.

Maka tidak perlu heran jika banyak yang menyebutkan bahwa kodrat perempuan itu seputar dapur, sumur dan kasur. Sosialisasi seperti ini berlangsung dari generasi ke generasi. Ini yang pada akhirnya membuat para lelaki atau suami enggan melakukan tugas domestik.

"Suami sudah capek kerja cari uang, jangan dibebani dengan pekerjaan rumah tangga". Begitu kira-kira pesan dari para orang tua.

Lalu bagaimana jika istri juga ikut bekerja mencari uang? Ya tetap, urusan domestik jadi tanggung jawab istri. Makanya muncul istilah burden alias beban ganda.

Perempuan bekerja memiliki beban ganda. Selain harus bekerja mencari uang, juga tetap harus menyelesaikan urusan domestik.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun