Kartika E.H.
Kartika E.H. Wiraswasta

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

"Banjir" Belungka Batu, Tanda-tanda Urang Banjar Bersiap Memasuki Bulan Ramadan

1 April 2022   23:23 Diperbarui: 2 April 2022   19:05 2756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Banjir" Belungka Batu, Tanda-tanda Urang Banjar Bersiap Memasuki Bulan Ramadan
Lapak Belungka Batu di pinggir Jalan Bati-Bati | @kaekaha 

Jika di televisi kita mendapati "banjir" iklan sirup dan obat sakit mag sebagai tanda-tanda datangnya bulan Ramadan yang penuh berkah, maka masyarakat di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas dan sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan ada beberapa "penanda" kehadiran bulan Ramadan yang begitu khas dan unik, yaitu "banjir" buah belungka batu di pinggir-pinggir jalan dan juga mulai munculnya pasar wadai di berbagai tempat.

Sayang, khusus untuk pasar wadai Ramadan atau pasar kue tradisional Banjar yang biasanya diselenggarakan di sepanjang bulan Ramadan, sejak pandemi covid-19 mewabah keseluruh dunia awal 2020, dilarang buka di seuruh Kalimantan Selatan.

Jadi untuk sementara, pasar wadai absen dulu menjadi penanda hadirnya Ramadan di Kalimantan Selatan.

Syukurnya, meskipun suasana pandemi covid-19 masih saja "menghantui" Ramadan 1443 H kali ini, Alhamdulillah selama pandemi, termasuk tahun ini, bilungka batu masih saja terus "membanjiri" jalan-jalan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin dan Kalimantan Selatan.

Sehingga setiap Ramadan tetap bisa bikin hepi sekaligus sukses menjaga "stabilitas emosi dan ekonomi" Urang Banjar. 

Buah Belungka Batu di pinggir Jalan Bati-Bati | @kaekaha 
Buah Belungka Batu di pinggir Jalan Bati-Bati | @kaekaha 

Tentang Belungka Batu

Buah belungka batu merupakan salah satu varian buah dalam keluarga timun-timunan atau secara keilmuan dikenal sebagai Cucurbitaceae.

Buah yang juga dijuluki sebagai buah Ramadan-nya Urang Banjar ini, sepertinya lebih populer di masyarakat nusantara secara sebagai Timun Suri.

Sebutan belungka batu atau ada juga yang menyebutnya sebagai bilungka batu atau bilungka rakah, merupakan tradisi lisan Urang Banjar yang terbiasa menyebut semua keluarga ketimun atau mentimun (Cucumis sativus L) dengan sebutan belungka atau bilungka.

Sepertinya mirip juga dengan penyebutan timun suri yang sepertinya juga didasarkan pada bentuk umum buah-buahan dari keluarga besar jenis buah timun-timunan ini yang relatif sama, bulat, gilig (lonjong) dan memanjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun