Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Nyopet" Dompetnya Pak Menteri

10 Mei 2021   19:56 Diperbarui: 10 Mei 2021   20:03 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dompet Tebal | popular-world.com

Minggu pagi ini menjadi hari bersejarah yang tidak akan kulupakan seumur hidupku! Seandainya aku penulis nopel pastilah kisah minggu pagi ini akan kutulis kronologi ceritanya sedetail mungkin, bagaimana seorang tukang copet amatiran sepertiku bisa nyopet dompet seorang menteri! Hebat khan?

Tapi kalau boleh jujur, aku sebenarnya tidak sengaja nyopet dompetnya Pak menteri yang katanya juga seorang propesor ahli hukum itu. Selain aku sendiri sampai detik ini tidak pernah tahu dan sepertinya juga tidak penting untuk tahu nama-nama menteri yang menjabat, pagi itu, aku bisa ada di area GOR tempat acara partai dimana pak menteri itu menjadi salah satu pemimpinnya, justeru karena aku dan warga kampungku yang dikoordinir Pak Lurah diundang menjadi partisipan penggembira di acara itu. 

Jadi bukan karena niat berangkat untuk nyopet! Lagian kata Pak lurah, kami semua orang sekampung anggota partai itu, sama seperti Pak Menteri! Masak iya, sesama anggota partai saling mencopet ! Eh ... maksudnya tega mencopet ...! 

Tapi yaitulah, yang namanya tukang copet ya tetap copet. Setiap ketemu peluang, otak copet pasti otomatis bekerja, persis seperti Minggu pagi saat itu!

Baca Juga :  Kisah Sahabat Julaibib "Si-Buruk Rupa" yang Menjadi Rebutan Bidadari Surga

Aku lupa waktu itu acara apa, sampai Pak Menteri itu datang juga ke komplek GOR yang dulu pernah dijadikan ajang olahraga PON di awal milenium baru itu. Aku hanya ingat waktu itu, kami laki-laki dikampungku dikumpulkan Pak Lurah, setelah dikasih sarapan pagi, langsung disuruh pakai baju partai dan setelahnya berangkat berombongan naik praoto ke tempat acara.

Ketika praoto yang mengantar kami tiba di titik terdekat dengan GOR tempat acara berlangsung yang jaraknya masih sekitar 500-an meter lagi, aku melihat bendera partai dan spanduk-spanduk berwarna khas partai itu terlihat dipasang berjajar sangat banyak di berbagai tempat. Ada yang di median jalan, tiang listrik, tiang telepon, bahkan juga di batang-batang pohon menghijau di tepian jalan.

Di pintu masuk atau jalan utama menuju GOR aku melihat layar besar dari plastik terpampang wajah beberapa tokoh yang sering kulihat sering masuk tipi, sayang aku tidak tahu siapa-siapa saja mereka! 

Setelah melepaskan diri dari rombongan kampungku sesaat setelah sampai dan lebih memilih berkeliling mengamati area GOR yang disesaki oleh begitu banyak manusia, aku juga segera mengenali begitu banyaknya tukang copet sepertiku yang telah bergerilya dan aku tahu betul tingkah polah mereka itu, karena beberapa diantara mereka adalah tetanggaku!

Baca Juga :  Kisah Abu Dujana dan Pohon Kurma yang Bisa Bergeser Sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun