Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Balada "Ora Bisa Mulih"-nya Didi Kempot Ini Mewakili Sungkemku

9 Mei 2021   21:57 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:57 2089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis Surat | bilanganresearch.com

"Ora Bisa Mulih"

Mak bapak, aku ra biso mulih
Bakdo iki atiku sedih
Mak bapak, aku ora teko
Neng kene, aku ra biso lungo

Mung donga lan pujimu
Sing tak suwun jroning uripku

Mak bapak, uwis ojo nangis
Woconen layang sing tak tulis
Mak bapak, ngapuranen aku
Yen ono salah lan luputku

Neng kene, koyo ngene rasane
Pengen mulih, ning aku kudu kepiye

Suwarane takbir ing wayah wengi
Ngelingke salah dosa iki
Kepingin sungkem, ning kudu kepiye iki
Ngapuranen dosane anakmu iki


Lagu campursari berjudul "Ora Bisa Mulih" dalam video diatas dinyanyikan oleh Arda, anak kecil difabel yang memang "sedang dalam proses" diorbitkan oleh Almarhum Didi Kempot. 

Cengkok-cengkok nada khas campursarinya yang begitu fasih, apalagi untuk ukuran anak seusia Arda, tidak hanya membuat Didi Kempot kepincut, tapi juga tertantang untuk mengorbitkannya.

Baca Juga :  "Peci Pakol" Impian, Kopiahnya Para Mujahidin

Mendengar teknik bernyanyi campursari Arda dalam lagu "Ora Bisa Mulih" yang sebelumnya juga sempat dipopulerkan sendiri oleh almarhum Didi Kempot ini, pesan dalam lirik lagu yang ditulis menggunakan bahasa Jawa ngoko atau bahasa Jawa pergaulan sehari-hari  ini terasa jauh lebih kuat, sehingga lebih mengena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun