Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Keunikan Situs Masjid di Dalam Masjid Agung Al-Karomah, Martapura, Kalimantan Selatan

30 April 2020   12:19 Diperbarui: 30 April 2020   12:35 2437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak Bangunan Lama Masjid Berbahan Kayu |@kaekaha

Kota Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan, selain dikenal dengan beragam batuan mulianya, juga kesohor dengan julukannya sebagai Serambi Mekah-nya Kalimantan Selatan.

Martapura Kota Santri

Wajar, karena di kota yang pernah menjadi pusat pemerintahan sekaligus saksi bisu kejayaan Kesultanan Banjar inilah, ditangan 12 sultan yang pernah memerintahnya, nafas peradaban Islami yang dibangun sejak ratusan tahun silam masih kental terasa dan terlihat sampai detik ini. 

Kalau anda masih ingat dengan lagu qasidah legendaris berjudul Kota Santri, seperti narasi dalam lirik lagu qasidah itulah suasana pagi dan sore hari di kota Martapura.  


Suasana di kota santri
Asyik senangkan hati
Tiap pagi dan sore hari
Muda-mudi berbusana rapi
Menyandang kitab suci
Hilir-mudik silih berganti
Pulang-pergi mengaji

Nafas ke-Islaman yang begitu kental terasa dan terlihat begitu meneduhkan di Kota Martapura sampai saat ini, tidak terlepas dari peran para tetuha (moyang ; bahasa Banjar) sejak ratusan tahun silam, yaitu para alim ulama bumi Banjar yang sebagian besar memang bermukim di seputar Kota Martapura, Kota tua yang juga dikenal sebagai kampung halaman dari para ulama besar bumi Banjar ini. 

Baca Juga :  Mengenal Datu’ Kalampaian dan 4 Serangkai Ulama dari Tanah Jawi (Melayu) Inspirasi Nusantara

Di Martapura, para tetuha, alim ulama ini membangun pondok pesantren yang sampai sekarang masih eksis dan banyak bertebaran di seluruh sudut Kota Martapura, berikut puluhan ribu santrinya yang datang dari berbagai kota di seluruh pelosok nusantara.

Selain pesantren, salah satu peninggalan sejarah peradaban Islam di Kota Martapura yang telah berusia ratusan tahun dan sampai sekarang tetap menjadi simpul dari aktifitas reliji, sosial dan budaya masyarakat kota adalah Masjid Jami Martapura yang mulai dibangun pada tanggal 10 Rajab 1315 H atau 5 Desember 1897 M ada juga yang menyebutnya tanggal 10 Muharram 1280 H atau 27 April 1863 M. Wallahu A'lam Bisshawab.

Lorong Beranda Masjid | @kaekaha
Lorong Beranda Masjid | @kaekaha

Megahnya Arsitektur Masjid Al Karomah

Masjid Jami Martapura yang sejak tanggal 12 Rabiul Awal 1415 H atau 20 Agustus 1994 namanya dirubah menjadi Masjid Agung Al Karomah ini, seperti layaknya bangunan-bangunan di bumi Banjar pada umumya, pada awal didirikannya menggunakan struktur kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) untuk semua bagian bangunannya, mulai dari pondasi, rangka, dinding, lantai, sampai atap sirap berbentuk tumpang limas segi empat dan meruncing di bagian atas mirip dengan atap Masjid Sultan Suriansyah, di Kota Lama Kuin yang memang menginduk pada arsitektur dari Masjid Agung Demak. 

Baca Juga :  Masjid Sultan Suriansyah, Monumen Berdirinya Kota Banjarmasin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun