Iis Suwartini
Iis Suwartini Dosen

Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Makanan Berbuka Puasa yang Praktis dan Sehat, Sebuah Solusi

17 April 2021   16:19 Diperbarui: 17 April 2021   16:26 2474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan Berbuka Puasa yang Praktis dan Sehat, Sebuah Solusi
Dok. pribadi

Bingung menyiapkan menu berbuka puasa? terkadang banyak sekali ide untuk membuat aneka masakan namun sulit terealisasi. Salah satunya terkendala waktu. Hal tersebut sering dialami bagi anda yang memiliki aktivitas yang cukup padat. Oleh karena itu, perlu menerapkan strategi memilih menu berbuka puasa yang sesuai dengan situsi dan kondisi. Hal tersebut bertujuan agar Anda dapat mengelola  waktu dengan baik sehingga dapat beribadah dengan maksimal. Tidak menutup kemungkinan jika Anda sibuk membuat menu berbuka puasa yang menguras tenaga Anda akan kelelahan dalam melaksanakan ibadah salat terawih.

Kali ini akan berbagi tips menu berbuka puasa yang cocok bagi anda yang sibuk beraktivitas berikut langkah-langkahnya. Pertama, pilihlah menu yang tidak memakan waktu lama dalam proses pembuatannya. Anda bisa memilih aneka tumisan seperti tumis sayuran (brokoli, wortel, jagung muda) atau tumis cumi hitam dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kedua, perhatikan komposisi menu berbuka puasa diantaranya: (1) karbohidrat (nasi, kentang, kacang-kacangan, gandum) berfungsi untuk mengembalikan energi, (2) daging tanpa lemak (makanan laut dan dada ayam tanpa kulit) berfungsi untuk asupan protein pembentuk antibodi, (3) sayuran kaya akan serat berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit dan terhindar dari sembelit, (4) menu camilan sehat (agar-agar) mengandung kalsium yang berfungsi untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi, (5) buah, Anda dapat mengolahnya menjadi minuman sehat seperti es blewah kaya akan antioksidan dan mineral kalium yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah. (6) Hindari minuman bersoda dan pemanis berlebih usahakan menggunakan air gula sebagai pemanis minuman.

Selain itu, Anda perlu menghindari makan berlebih di waktu berbuka puasa sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Quran Surat Al-A'raf ayat 31: "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."

Anda bisa berbuka dengan yang manis-manis terlebih dahulu seperti buah kurma dan agar-agar kemudian minumlah air hangat secukupnya. Setelah itu menunaikan ibadah salat magrib, usai melaksanakannya barulah menyantap makan besar (nasi beserta sayur dan lauk-pauknya) dan berhentilah sebelum kenyang.

Mengapa makan tidak boleh kenyang? anjuran Rasulullah kepada umatnya untuk berhenti makan sebelum kenyang dapat dibuktikan secara medis. Menurut penuturan Dr.dr. Fatimah Eliana makan terlalu banyak membuat pencernaan  bekerja  sangat aktif sehingga jantung dan otak kekurangan oksigen hal tersebut menjadikan rasa kantuk tak dapat ditahan.

Rasa kantuk tentunya dapat mengganggu aktivitas beribadah. Akibatnya kita  tentu akan sulit khusyuk dalam menjalankan salat. Terkadang sampai lupa rakaat. Bahkan ada juga yang tertidur ketika salat. Oleh karena itu, mari siapkan menu berbuka puasa yang sehat dan jangan makan berlebihan.

 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun