Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kubah dan Perjalanannya Menjadi Simbol Masjid

17 April 2021   01:05 Diperbarui: 21 April 2021   17:22 2805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kubah Masjid Merkez di Duisburg Jerman | foto: commons.wikimedia.org/ani—

Sekali waktu, saya mengunggah beberapa foto di media sosial suasana sekitar kota tempat kami tinggal. Satu di antara foto itu terdapat satu gereja dengan kubahnya, persis seperti kubah masjid.

Teman saya bertanya, mengapa gereja bentuk kubahnya seperti masjid. Sebetulnya, teman saya ini bukan satu-satunya yang  heran melihat gereja beratap seperti masjid. 

Saya katakan, di Jerman dan beberapa negara Eropa, banyak bangunan gereja lama yang atapnya berbentuk kubah. Ada yang puncak kubahnya terpasang salib, sebagian lagi tidak ada lambang apa-apa.

Kubah gereja St  Johann Baptist und Heilig Kreuz di Westerndorf Jerman | foto: commons.wikimedia.org/GerhardPiezinger
Kubah gereja St  Johann Baptist und Heilig Kreuz di Westerndorf Jerman | foto: commons.wikimedia.org/GerhardPiezinger

Tidak diketahui pasti kapan kubah pertama kali dibangun, tetapi model atap yang menyerupai bentuk separuh bola ini sudah dikenal berabad-abad lalu.

Konstruksi seperti ini dikenal di hampir semua budaya, jauh sebelum bangunan dengan atap kubah dibuat dengan bahan permanen.

Struktur bangunan berbentuk kubah dari masa prasejarah ditemukan pada tahun 1965 di Meshirich, Ukraina. Tempat tinggal yang terbuat dari taring dan tulang mamut ini menurut catatan para arkeolog berasal dari 19.280 sampai 11.700 SM.

Bangunan dengan arsitektur Kubah ("Kuppel" dalam bahasa Jerman) awalnya ditemukan di Mesopotamia (tempat yang dianggap sebagai "Tempat lahir peradaban"), kemudian menyebar dan dijumpai dalam arsitektur gaya bangunan periode Helenistik, Romawi,  Persia, dan China pada zaman kuno. 

Pemandian Romawi berperan penting dalam perkembangan konstruksi kubah pada masa Kekaisaran Romawi. Bentuk kubah sederhana di pemandian yang berasal dari abad ke-2 dan 1 SM dapat dilihat di Pompeii.

Pada abad pertengahan, bangunan berkubah menjadi sangat populer dalam arsitektur Bizantium (wilayah timur Kekaisaran Romawi) dan Islam. Gaya bangunan ini tidak dijumpai di pemandian saja, tetapi juga di istana, vila, dan makam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun