Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menikmati Azan Magrib di Masjid Babah Alun Desari Khas Ornamen Tionghoa

27 April 2021   15:30 Diperbarui: 27 April 2021   15:51 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian luar Masjid Babah Alun Desari | Foto : Dok. Indah Mauludina

Masjid Babah Alun Desari yang menjadi viral sebagai destinasi wisata religi karena memiliki desain yang sangat berbeda seperti masjid kebanyakan yang ada di Indonesia. Sehingga banyak masyarakat Indonesia yang penasaran dengan masjid ini karena memiliki gaya arsitektur dan nuansa dengan tema Tionghoa.

Arsitektur Masjid yang terletak di dekat jalan tol Cilandak Barat, Jakarta Selatan mirip dengan bangunan khas Tionghoa karena memiliki warna merah yang sangat menjadi dominan serta terdapat juga warna kuning. Selain warna, Masjid ini juga mempunyai beberapa ornamen yang mampu menjadi keindahan untuk masjid ini sendiri, mulai dari jendela, pintu, pilar masjid, atap bangunan, dan juga kubah yang mampu menjadi ciri khas tersendiri dari Masjid Babah Alun Desari.

Papan Nama Yang Bertuliskan Ukiran Asmaul Husna Beserta Terjemahan Bahasa Cina | Foto : Dok. Indah Mauludina
Papan Nama Yang Bertuliskan Ukiran Asmaul Husna Beserta Terjemahan Bahasa Cina | Foto : Dok. Indah Mauludina
Masjid yang berdiri di tengah-tengah jalan tol dan strategis ini ternyata banyak di kunjungi oleh pengendara yang ingin beribadah atau beristirahat sambil menunggu adzan maghrib dan beberapa orang penting. Tak hanya di kunjungi oleh para pengendara yang kebetulan lewat di jalan tol, namun banyak juga yang mendokumentasikan masjid ini dikarenakan bangunannya yang sangat menarik untuk diulik lebih dalam.

Pemandangan Jalan Tol Di Lantai Atas Babah Alun Desari | Foto : Dok. Indah Mauludina
Pemandangan Jalan Tol Di Lantai Atas Babah Alun Desari | Foto : Dok. Indah Mauludina
Masjid ini di desain dengan sangat indah yang dibuat oleh arsitek handal sehingga mampu memberikan nuansa Islam dengan Tionghoa. Menurut Penjaga Masjid Babah Alun Desari, masjid ini dibuat untuk memperkenalkan budaya sebagai tanda simbolik keanekaragaman. Seperti contohnya ada budaya Tiongkok yang dikombinasikan dengan budaya arab dan betawi.

Untuk budaya Islamnya terdapat pada kubah masjid yang sudah dilengkapi dengan tulisan kalgrafi Asmaul Husna yang di lengkapi dengan tulisan terjemahan dari Bahasa Cina terdapat pada bagian dalam masjid. Tujuan dari penulisan kaligrafi dengan tulisan Cina yaitu untuk membantu mempermudah para keturunan Tionghoa yang menjadi mualaf untuk bisa dengan mudah mempelajari tulisan Asmaul Husna.

Bagian dalam Masjid Babah Alun Desari | Foto : Dok. Indah Mauludina
Bagian dalam Masjid Babah Alun Desari | Foto : Dok. Indah Mauludina
Penulis : Indah Mauludina | Editor : Fredric Chia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun