Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Dosen

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Kurang dari Satu Detik: Kisah Di Matikannya Nabi Uzair dan Tertidurnya Ashabul Kahfi

13 Mei 2019   09:42 Diperbarui: 12 Mei 2020   00:29 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurang dari Satu Detik: Kisah Di Matikannya Nabi Uzair dan Tertidurnya Ashabul Kahfi
Lokasi Gua ashabul kahfi, Amman, Jordan, koordinat 31.90'N, 35.97'E. (eart. google) 

Asalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salah satu kisah fenomal dan diluar jangkauan akal sehat manusia hingga saat ini adalah kisah Nabi Uzair dan Ashabul Kahfi.

Nabi Uzair
Nabi Uzair AS adalah seorang Nabi dan Rasul utusan Allah. Beliau adalah salah satu diantara 313 Rasul utusan Allah. Nabi yang hidup pada masa Nabi saleh dan Nabi Ibrahim A.S, yaitu antara 5000 sampai dengan 4000 tahun sebelum masa Nabi Isa.
Uzair adalah seorang Nabi dari nabi-nabi Bani Israil. Dia-lah yang menjaga Taurat, lalu terjadilah peristiwa yang sangat mengagumkan padanya.

Suatu ketika uzair melihat sebuah negeri yang porak poranda, berdasarkan beberapa pendapat masyhur menyatakan bahwa negeri itu adalah Baitul Muqaddas, Palestina. Seluruh penduduk terbunuh dan porak poranda. Beliau merenungkan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Beliau bertanya "Bagaimana Allah akan menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?". Kemudian Allah mematikan Nabi Uzair hingga 100 tahun lamanya.

Kemudian Allah menghidupkannya kembali. Pertama adalah matanya agar ia bisa melihat, berikut kemudian adalah anggota badannya. Ketika ia terbangun, Allah bertanya kepadanya melalui perantara malaikat. "Berapa lama kamu tinggal?" Ia menjawab, "Satu atau setengah hari." Hal ini karena ketika Nabi Uzair merasa tertidur, waktunya siang hari dan ketika bangkit juga pada siang hari. Hal ini secara lengkap di firmankan Allah dalam QS Al-Baqarah: 259.

Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". [2: 259].

Singkat cerita, dengan berpegang teguh pada kuasa Allah, Nabi Uzair AS kembali ke daerah yang telah ditinggalkannya dengan menaiki keledainya. Beliau menyaksikan bahwa kampung itu sudah kembali dihuni oleh manusia. Ketika melewati orang-orang, ternyata mereka tidak mengenalinya lagi, kecuali salah seorang hamba Allah yang telah ditinggalkannya pada usia 20 tahun.

Ashabul Kahfi
Kisah Ashabul kahfi terdapat dalam [QS. Al-Kahfi: 9-26] adalah cerita pemuda dimana tujuh pemuda beserta seekor anjing yang tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun. Kisah ini terjadi sebelum zaman nabi Muhammad SAW. Para pemuda melarikan diri dari kekejaman Raja Dikyanus. Berdasarkan pendapat beberapa sejarawan islam, nama pemuda tersebut adalah Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus, dan Thamlika, sedangkan seekor anjing bernama Kithmir, yang diyakini sebagai satu-satunya anjing yang masuk surga.

Gua yang diyakini dihuni pada kisah Ashabul Kahfi, di Amman, Yordania. (Achmad/05/04/2019)
Gua yang diyakini dihuni pada kisah Ashabul Kahfi, di Amman, Yordania. (Achmad/05/04/2019)

Allah telah mengabarkan bahwa mereka adalah para pemuda yang lari untuk menyelamatkan keimanan mereka dari kaum mereka yang sudah terjerat oleh kesyirikan dan pengingkaran terhadap hari kebangkitan, supaya fitnah itu tidak menimpa mereka. Mereka mengungsi ke sebuah gua yang  berada di gunung.
Kisah ini tertulis dalam Al-Qur'an sebagai berikut:

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (disini) sehari atau setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun[18:19].

Setelah mereka terjaga, dan kemudian mengutus salah seorang di antara mereka untuk membeli makanan. Mereka memerintahkan temannya agar menyamar dan merahasiakan (perkara mereka). Pada akhirnya, seluruh penduduk dan masyarakat beriman kepada Allah SWT.

Allah SWT berkehendak terhadap satu kejadian yang berisi kemaslahatan bagi orang-orang dan tambahan pahala bagi para pemuda itu. Yaitu, ketika orang-orang menyaksikan salah satu tanda kebesaran Allah pada mereka (Ash-habul-kahfi) dengan mata mereka sendiri.

Sehingga mereka pun menyadari bahwasanya janji Allah Subhanahu wa Ta'ala benar-benar ada, tidak ada keraguan padanya, juga tidak ada lagi kemustahilan setelah dahulu berselisih tentang urusan para pemuda itu.

Lama Nabi Uzair di matikan Allah dan Ashabul Kahfi tertidur menurut Kajian ilmu Fisika
Di dalam ilmu fisika modern, kecepatan partikel/benda yang paling cepat saat ini adalah kecepatan cahaya (light speed). Kecepatan cahaya adalah sebuah konstanta fisika yang disimbolkan dengan huruf c, Konstanta ini sangat penting dalam fisika dan bernilai 299.792.458 meter per detik.

Nilai ini merupakan nilai eksak disebabkan oleh panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta kelajuan cahaya. Kelajuan ini merupakan kelajuan maksimum yang dapat dilajui oleh segala bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam semesta. (www.wikipedia.org).

Menurut ElNaby, pakar astrofisika dari Mesir  dalam penelitiannya membuktikan bahwa kecepatan malaikat 1:1000 tahun adalah sama dengan  299.792,5 km/s, dibulatkan sebesar 300.000 km/detik diperkuat Wardhana (2006). Dasar  ElNaby adalah Al-Qur'an surah As-Sajadah ayat 5 yang menyatakan sebagai berikut:

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu". [32:5].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun