Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Administrasi

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tenggang Rasa dan Tidak Boros adalah Inti Al Isra 29

7 April 2022   18:27 Diperbarui: 7 April 2022   18:38 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenggang Rasa dan Tidak Boros adalah Inti Al Isra 29
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal." ( Q.S Al Isra : 29)

Pada kalimat pembuka ayat ini yang dimaksudkan dari tangan yang terbelenggu pada leher adalah kita sebagai manusia enggan memberi bantuan ke sesama manusia, jikalau kita mampu melakukan pertolongan untuk \nya mengapa tidak? Merujuk bawasaanya kita sebagai manusia haruslah hidup berdampingan dan tolong menolong antar sesama.

Kenyataannya kadang dibutuhkan banyak kesabaran dalam bermasyarakat, memang sebagai makhluk sosial manusia penting untuk bergaul dengan manusia lainnya, dalam Islam pun ada banyak ibadah yang memang perlu bahkan wajib dilakukan bersama sama, shalat Jumat bahkan mengurus jenazah saudara kita yang meninggal. Memang tidaklah semua watak manusia sepaham dan sepemikiran maka dari hal tersebut bertoleransi dan saling menerima masukan di butuhkan disini agar sepakat untuk mufakat.

Hal yang paling indah adalah persatuan, seperti Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan negara kita, pada hal yang akan mewakili banyaknya perbedaan dari penduduk Indonesia dari Agama, Suku bangsa, Bahasa, dan Adat istiadat. Maka dari itu kerukunan adalah hal mutlak agar setiap kebebasan beragama dan kenyamanan dalam beribadah terlindungi.

Artikel pada ayat diatas bagian kedua selanjutnya maksud dari mengulurkan tangan dan sangat pemurah, sebagian Ulama juga para penafsir menjelaskan janganlah jadi manusia yang boros, banyak memubazirkan harta kita untuk hal hal yang tidak terlalu penting. Karena sesungguhnya apa yang kita beli apa yang kita pakai dan gunakan akan di pertanggung jawabkan pada hari akhir.

Sebagian ulama memperkuat ayat ini agar jadi rujukan untuk menyimpan sebagian harta kita untuk waktu berikutnya, menabung untuk kelak kemudian daripada menjadi boros tetapi jangan sampai memiliki sifat kikir akrena menabung. Karena zaman telah berubah maka manusia dalam hidup berduniawi jangan hanya mengeluarkan uang saja tetapi berpdoduksi kemudian membelanjakan yang perlu sisanya untuk dapat disimpan untuk saat saat darurat.  Juga menabung dapat menjadi sarana menyisihkan harta kita agar dapat melengkapi keperluan ibadah yang membutuhkan biaya seperti naik haji.

Menunaikan haji adalah kewajiban dan tidak membutuhkan biaya besar, yang besar di dalam dana untuk melakukan ibadah haji adalah biaya akomodasi dari perjalanan dan tempat tinggal juga bekal hidup saat ditanah suci. Hala hal tersebut menjadikan kita harus mampu memprioritaskan apa yang kita miliki untuk kebahagiaan kita juga kelak di akhirat.

Dari kedua nya kita diingatkan agar tidak menyesal kemudian, dari hidup tolong menolong akan menjadikan kita banyak saudara yang akan dapat membantu kita saat sulit dan sebaliknya kita membantu saat yang lain saat mereka mebutuhkan. Berhemat dengan tidak boros serta menabung menjaukan kita dari sifat tercela kikir, dan akan membawa ketenangan hati agar dapat tetap mejalankan rutinitas harian. Berhemat juga menurangi resiko untuk mebelanjakan harta pada hal yang tidak perlu, lebih baik sebagian disedekahkan agar lebih manfaat.

Semoga kita bisa menjadi contoh nyata dalam orang orang beriman yang mampu dan dapat melakukan keduanya bukan hanya sebagai petunjuk tetapi hal nyata yang akan membawa kita ke kedamaian hati dan jiwa yang palimg tinggi.

7 April 2022

Pakulonan Barat, Kelapa Dua - Tangerang

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun