Elmi Safridati
Elmi Safridati Guru

Menulis adalah hobi yang tak bisa dipungkiri. Semoga apa yang tertulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Lebaran Tahun Ini Tak Ada Habisnya

30 April 2023   17:20 Diperbarui: 30 April 2023   17:22 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran Tahun Ini Tak Ada Habisnya
Image caption dokpri 

Lebaran tahun ini memang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di mana Covid-19 masih menjadi masalah utama di seluruh dunia dan membuat banyak negara melakukan pembatasan sosial yang berdampak pada perayaan Lebaran.

Namun tahun ini di Indonesia, perayaan Lebaran tetap berlangsung dengan tradisi saling mengunjungi, setelah redanya Covid - 19. Tahun ini kebanyakan para perantau sudah bebas untuk mudik mengunjungi sanak saudara yang ada di kampung halaman.

Termasuk saya dan keluarga. Liburan tahun ini kami pergunakan untuk mengunjungi sanak saudara yang ada di kampung halaman. Karena mereka tinggal pada daerah yang terpisah maka saya dan keluarga puas mengelilingi beberapa daerah selama berada di kampung halaman.

Pandangan hijau di sepanjang jalan memanjakan mata kami yang berkeliling selama empat hari berturut-turut. Naik turun gunung mengendarai sepeda motor, menikmati jalan yang berliku rasanya sangat menakjubkan. Apalagi selama tak pulang ke kampung halaman banyak hal yang telah berubah. 

Seperti jalan yang ditempuh, biasanya masih kurang bagus dan berlubang di mana-mana. Kali ini hal itu hampir tidak lagi terlihat. Semuanya sudah lulus dengan aspal hitam yang licin. Membuat kami tak betah berdiam diri di rumah. Kepinginnya jalan terus dan keliling terus. Hal ini benar-benar memanjakan mata yang selama ini jarang sekali melihat hal ini.

Apalagi udara yang segar dan jauh dari asap pabrik membuat pernafasan sangat ringan. Serta bebas memandang ke mana saja sejauh lapangan luas. Tanpa ada hambatan dari pepohonan. Karena kampung halaman kami berada di atas punggung bukit. 

Ditambah pula dengan hamparan sawah yang hijau dan padi yang menguning di sepanjang lembah, serta air sungai yang mengalir panjang membentang menambah keindahan suasana kampung halaman yang masih asri. Tak ingin rasanya balik ke rantau namun, karena pekerjaan terpaksa kaki harus dilangkahkan lagi menuju perantauan. Semoga kesempatan seperti ini akan tetap ada sepanjang hayat. 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun