Elly Suryani
Elly Suryani Human Resources

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama FEATURED

7 Tips Bersih-bersih Rumah Sambut Lebaran

19 Mei 2020   08:51 Diperbarui: 12 Mei 2021   07:00 4020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Tips Bersih-bersih Rumah Sambut Lebaran
Sumber Foto : pixabay.com

Meskipun tahun ini katanya kita tdak akan sanjo-sanjoan (red: saling bertamu) saat lebaran, bersih-bersih rumah tetap harus kita lakukan. ya senang saja rumah bersih. Tanda bahwa rumah kita siap menyambut lebaran dan supaya kita senang juga. 

Berdasarkan pengalaman saya bersih-bersih rumah puluhan tahun sejak remaja sampai tua seperti sekarang (ehm, tua), setidaknya ada 7 (tujuh) tips bersih-bersih rumah: 

  1. Atur waktu. Misal bersih-bersih rumah diakukan 2-3 hari sebelum lebaran. Ada tahapan bersih-bersih yang harus dilakukan pada hari lain, misla mengepel ulang.  Sebelum bersih-bersih rumah, upayakan urusan membuat kue telah selesai. Bila perlu rendang atau malbi yang awet sudah pula kita buat. Kalau tinggal memasak ketupat dan gulai opor kan tidak begitu berat, bisa dilakukan sehari sebelum lebaran. Begitu pula karpet, ambal,  gorden, taplak meja, sarung bantal kursi dan lain-lain sebaiknya telah dicuci paling tidak seminggu sebelum lebaran. Dengan begitu tubuh kita tidak terlalu capek. Apalagi saat lebaran biasanya asisten rumah tangga pulang kampung. Untungnya saya tidak punya asisten rumah tangga, semua kami kerjakan sendiri.   
  2. Pengaturan siapa melakukan apa. Saya dan suami bagi tugas. Suami membereskan teras. Membersihkan pintu dan jendela termasuk kaca jendela. Sebelumnya suami pula yang menyortir peralatan mana yang dibuang, mana yang disimpan di gudang. Saya apa ? He, saya membersihkan meja dan kursi ruang tamu. Membersihkan lemari. Saya juga mengatur letak perabotan. Psttt, tapi yang memindahkan dan angkat-angkat tetap suami saya. 
  3. Sortir barang dan benda yang tidak diperlukan. Sebelum mulai bersih-bersih kita perlu melakukan penyortiran barang-barang dan peralatan dalam rumah. Barang yang mungkin selama ini menumpuk di lemari dapur. Peralatan yang tergeletak di ruang tamu dan lain sebagainya. Ini harus dilakukan, selain memudahkan kita bersih-bersih juga membuat barang lebih mudah ditata dan lebih rapi
  4. Perhatikan jalur dan urutan membersihkan rumah. Mulai dari teras rumah. Ruang tamu, kamar, dapur, sampai dengan kamar mandi. Penting ini, wong memasak saja ada urutannya ya kan. Dapur bersihkan sekenanya dulu mengingat masih akan kita kotori untuk masak buka dan sahur, termasuk masak ketupat dan aneka gulai esok hari sebelum lebaran. Mengepel rumah, dilakukan paling terakhir. Saya biasanya larut malam atau dinihari menjelang sholat shubuh. Mengepel sambil mendengar gema takbir itu buat saya lain rasanya, lebih syahdu, wew.
  5. Perhatikan peralatan kita untuk bersih-bersih. Bedakan sapu luar dengan sapu dalam rumah. Bedakan lap untuk membersihkan lemari dan kursi dengan lap untuk membersihkan meja makan. Bedakan pula sikat untuk mencuci baju dengan sikat untuk membrsihkan wastafel. Sikat untuk menyikat lantai kamar mandi jangan dipakai untuk membersihkan bak kamar mandi. He, saya agak stricky kalau urusan beginian. Ngeri aja kuman dari lantai kamar mandi pindah ke bak lalu pindah ke tubuh kita saat kita mandi. Ngeri juga jika debu dan kuman dari lemari dan kursi pindah ke meja makan lalu masuk ke makanan kita walaupun saat bersih-bersih makanan ditutup dengan tudung saji. Debu kan bisa terbang dan menyusup masuk.
  6. Jangan lupa gunakan masker saat melakukan bersih-bersih. Siapkan pula sabun dan desinfektan yang banyak. Jadi setelah bersih-bersih kita bersihkan pula tangan, kaki dan seluruh tubuh kita dengan desinfektan. Setelah selesai bersih-bersih saya selalu mencuci kaki tangan dengan sabun lalu membilasnya dengan whipol. Setelahnya baru mandi. 
  7. Lakukan dengan kompak dan ceria, sambil kita ingat rumah yang bersih dan semarak adalah tanda bahwa kita dan rumah kita siap menyambut Idul Fitri dan keluarga kita siap kembali fitri. Kalau kita melakukan dengan bahagia, insyaAllah meski lelah mata kita akan tetap berbinar bahagia.

Sumber Foto : pixabay.com
Sumber Foto : pixabay.com
Demikian 7 (tujuh) tips bersih-bersih rumah dalam rangka menyambut lebaran ala saya.

Selain rumah yang dibersihkan, jangan lupa hati dan jiwa kita juga dibersihkan. Jika dengan puasa sebulan penuh hakekatnya kita membersihkan pikiran, sikap dan perilaku kita, maka mantapkan dengan membersihkan jiwa. 

Caranya, beri waktu diri anda merenung sebentar saja. Mungkin ketika istirahat di kursi saat kita bersih-bersih, merenung sambil berdoa, sambil istighfar. Doa bisa dalam bahasa apa saja. 

Misalnya, Ya Allah ampuni segala dosa dan khilaf kami. Terimakasih telah memberi kami kesempatan mendapat gemblengan ramadan. Izinkan kami menyambut Idul Fitri. Izinkan kami pula mendapat gemblengan ramadan lagi tahun depan. 

Merenung seusai kita sholat lima waktu dan sambil berdoa, lebih bagus lagi. Tetapi, merenung  sambil berdoa dan berharap yang baik-baik bisa kita lakukan kapan saja, sambil pegang lap saat kita bersih-bersih rumah tetap joss juga bagi saya. 

Begitulah. Rumah yang bersih saat lebaran itu bikin happy, sudah pasti. Biarpun gak ada tamu, selonjoran di ruang tamu yang bersih usai makan ketupat dan video call dengan kan asyik juga. 

Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu.

Sumber Foto : Dok.Kompal
Sumber Foto : Dok.Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun