Efa Butar butar
Efa Butar butar Penulis

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tangan yang Berkelindan untuk Kemunafikan

30 Mei 2018   23:29 Diperbarui: 30 Mei 2018   23:33 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangan yang Berkelindan untuk Kemunafikan
Sumber foto: Broadsheet.ie

Dalam pekat malam, dari tempat antah berantah
Tergeletak mengonggok di tepian
Demi puing-puing koin.
Yang sesekali di jalanan, tergeletak tak bertuan
Di sisi sana, mereka bergelayut berharap yang tak akan dijatuhkan

Tubuh-tubuh tegap melangkah mantap
Berlalu tanpa hati
Melewati tanpa nurani
Biasa saja, entah itu hal biasa
Atau mungkin nyawa tak lagi yang utama

Pada siapakah kusampaikan
Tentang manusia manusia
Tentang kebohongan dari mereka yang muncul di pekatnya malam
Mengabaikan tulang-tulang mungil tak berdosa demi sekeping logam

Pada siapakah kusampaikan
Tentang manusia-manusia
Tentang kebohongan dari mereka yang muncul di pekatnya malam
Mengabaikan daging letih terbungkus lembaran mahal. Demi.

Tanganku berkelindan
Mereka di sisi sana memohon sekeping -- dalam kebohongan
Mereka di sisi berbeda bahagia -- dalam kebohongan -- tak menatap
DuniaMu, hidup dalam kemunafikan
Pun aku.
Tolonglah!

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun