Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Guru

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Burung-Burung Kearifan

15 April 2022   11:09 Diperbarui: 16 April 2022   03:29 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musyawarah 30 'Burung' Ramadan

Jumlah burung dalam Musyawarah Burung-nya Attar uniknya sama dengan jumlah hari-hari dalam Ramadan. Tentu menarik untuk mengaitkan kesamaan jumlah ini dengan hikmah yang bisa kita gali darinya.

Ramadan secara umum dibagi ke dalam tiga puluh: Rahmah (kasih sayang), Maghfirah (ampunan) dan Najah atau 'Itqun minan-Naar (Terbebasnya dari Api Neraka). Malah ada juga beberapa orang yang melazimkan membaca doa khusus untuk setiap harinya sepanjang Bulan Mulia ini. Dari mulai doa hari pertama hingga hari yang ketiga puluh Ramadan.

Hari-hari Ramadan laksana burung yang terbang di langit. Hari ini burung yang ketiga belas terbang mengangkasa sejak saat berbuka kemarin hingga tiba waktu berbuka nanti. Sementara itu, keduabelas burung lainnya telah terbang tinggi menjauh dan tidak untuk kembali. Tujuh belas burung Ramadan tersisa dan mengalami nasib yang sama.

Burung dan Waktu

Thayr (burung) dalam bahasa Arab berasal dari kata kerja thaara-yathiiru (terbang). Untuk itu dalam bahasa mukasyafah (penyibakan tirai spiritual) burung diartikan sebagai wujud suci atau pribadi yang berkedudukan rohani tinggi. Kemampuan burung untuk terbang menjadi simbol ketinggian derajat kerohanian dalam mendekati 'langit'.

Sementara lawan dari burung dalam istilah Al-Qur'an adalah daabbah (makhluk melata). Berbeda dengan burung yang terbang mengangkasa, dabbah melambangkan kemelakatan dengan bumi. Ia begitu jauh---dan sebagian ada yang karena ketidaktahuannya atau karena pembangkangannya menjauhi 'langit'.

Kedua implikasi dari kata-kata thayr dan daabbah ini tentu bersifat majasi. Sebagaimana waktu diibaratkan sebagai burung saat seorang bijak mengatakan tempus fugit, bahwa waktu itu terbang.

Ramadan bergerak cepat mendekati pertengahannya. Ia memang penuh kasih. Namun ia juga bisa sekejam waktu yang menebaskan pedangnya tampa ampun.    

Selamat menunaikan ibadah shalat Jum'at!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun