Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Favorit Sekaligus Penuh Kenangan

30 April 2021   19:48 Diperbarui: 30 April 2021   19:52 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masjid favorit. Sumber: Annosmile/Teamtouring.net

Sejauh-jauh burung terbang berkelana, dia akan kembali pulang ke sarang. Sebanyak-banyaknya dahan yang dihinggapi, burung akan kembali ke liang jerami yang dimiliki.

Dua kalimat itu mengiaskan perjalanan saya ketika seiring berjalannya waktu akan mengalami perpindahan tempat. Ketika sudah berpindah-pindah, maka pengalaman untuk masuk ke masjid atau tempat ibadah menjadi cukup beragam.

Meskipun perpindahan tempat saya belum banyak, tetapi sudah beberapa masjid atau tempat ibadah berbeda telah saya masuki. Tulungagung, Malang, Surabaya, hingga Tuban pernah saya pijak ubin dingin tempat ibadahnya.

Kota yang paling lama saya tempati setelah Tulungagung adalah Malang. Otomatis, beberapa masjid pernah saya masuki.

Ada Masjid Al-Muhajirin yang terletak dekat dengan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Kemudian, ada Masjid Raden Patah yang ada di dalam kawasan Universitas Brawijaya Malang, Masjid Ainul Yaqin UNISMA, Masjid Baabul Jannah, hingga Masjid Istiqomah di Jl Mayjen. Panjaitan.

Sebenarnya masih ada lagi, namun saya sudah lupa dengan lokasi daerahnya, maka saya tidak bisa menemukan namanya. Beberapa masjid tersebut juga punya jejak di dalam ingatan saya.

Seperti Masjid Al-Muhajirin yang pertama kali menjadi tempat saya singgah saat tiba di Malang. Seolah-olah sesuai dengan hakikat makna dari kata 'Muhajirin', yang identik dengan perpindahan.

Kemudian, ada Masjid Raden Patah yang lumayan sering saya kunjungi. Apalagi, masjid ini juga mengalami perubahan bentuk bangunannya menjadi lebih megah dari sebelumnya.

Masjid Raden Patah. Sumber: via Kanal24.co.id/Sidik
Masjid Raden Patah. Sumber: via Kanal24.co.id/Sidik
Masjid Ainul Yaqin UNISMA menurut saya mampu memberikan kesan menarik, meski kepada orang yang jarang melintas di jalan depannya. Namun, konstruksi bangunannya sangat menarik dan terasa lapang.

Masjid Ainul Yaqin. Sumber: via Cendananews.com
Masjid Ainul Yaqin. Sumber: via Cendananews.com
Masjid Baabul Jannah secara lokasi hampir mirip Masjid Ainul Yaqin yang terletak di dalam gang perkampungan. Bedanya masjid ini bukan dibangun oleh kampus, dan terasa lebih dekat dengan warga sekitarnya selain kaum mahasiswa.

Kemudian, Masjid Istiqomah menurut saya ideal untuk orang-orang yang punya tingkat mobilitas tinggi dan perlu singgah untuk beribadah. Mirip Masjid Muhajirin yang terletak di jalan raya yang padat lalu-lalang kendaraan walaupun dengan ruas jalan tidak luas sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun