Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kemasan Cat Dinding Jadi Andalan Membangunkan Orang Sahur

5 Juni 2018   11:32 Diperbarui: 5 Juni 2018   12:47 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para remaja yang membangunkan warga di kala sahur. | Dokumentasi Pribadi

Sahur.... Sahur...

Suara remaja-remaja tanggung bergema di sekitar komplek perumahan diiringi dengan tabuhan plastik bekas kemasan cat dinding berukuran besar. Sesekali suara tersebut juga diselipi dengan dentingan besi yang dipukul mengiringi beragam lagu Islami yang mereka nyanyikan.

Setiap pukul 03:00 WIB mereka biasanya berkumpul. Ada sekitar 10 hingga 15 anak yang berkeliling di seluruh kompleks membangunkan umat muslim agar segera bersiap untuk menjalankan ibadah sunnah, sahur, sebelum melaksanakan ibadah puasa selama satu hari penuh.

Ada lima ruas jalan lingkungan yang mereka kelilingi selama hampir 60 menit. Dengan semangat mereka menyusuri satu persatu rumah yang berderet rapi mengikuti garis jalan. Agar tidak terlalu letih, setiap berapa menit mereka berganti peran. Bila sebelumnya kebagian menabuh bekas kemasan cat dinding, pada menit berikutnya mereka berdendang. Sebaliknya, bila sebelumnya bertugas bernyanyi, menit selanjutnya menjadi penabuh bekas kemasan cat dinding.

Remaja tersebut adalah para tetangga yang masih tinggal di komplek perumahan yang sama, meski tersebar di beberapa blok. Setiap tahun mereka rutin membangunkan warga untuk menjalankan ibadah sahur. Terlebih di komplek perumahan tempat kami tinggal umumnya dihuni oleh warga yang beragama muslim. Meskipun beberapa ada juga warga non muslim.

Para "pejuang sahur" tersebut berkoordinasi dengan pengurus masjid dekat rumah. Biasanya saat remaja-remaja tersebut berkeliling, pengurus masjid membangunkan warga melalui speaker yang ada di masjid tersebut. Tak hanya membangunkan, pengurus masjid juga rajin memberi tahu berapa lagi waktu sahur yang tersisa, sebelum imsak tiba.

Insiden Ramadan, Membuat "Pejuang Sahur" Sedikit Meredam Aktivitas

Dua tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, aktivitas anak-anak untuk membangunkan sahur lebih meriah. Mereka tak hanya menggunakan kemasan bekas cat dinding untuk alat tabuhan, namun juga beragam perkakas dapur. Sehingga, suara yang dihasilkan lebih semarak terdengar.

Peserta konvoi juga tak hanya anak-anak remaja, namun anak-anak kecil yang masih duduk di bangku-bangku awal sekolah dasar. Mereka biasanya dikoordinir oleh anak yang lebih besar untuk berbaris rapi sebelum berkeliling kompleks. Pakaian yang mereka kenakan juga umumnya lucu-lucu, pakaian muslim yang diselempangkan kain sarung. Beberapa ada juga yang hanya mengenakan kaos dan celana pendek.

Selain itu, waktu membangunkan orang-orang sahur juga lebih panjang. Sejak pukul 02:00 WIB mereka sudah berkeliling, dan baru berhenti menjelang imsak. Agar tetap bisa sahur, mereka biasanya berkeliling bergantian, sebagian sahur, sebagian berkeliling, begitu terus setiap dini hari selama Ramadan.

Namun sejak Ramadan 2016 lalu semua berubah. Ada salah satu warga yang terganggu dengan aktivitas anak-anak tersebut. Saat anak-anak tersebut berkumpul, oknum tersebut melemparkan bom molotov. Alhasil ada sekitar enam anak yang dilarikan ke rumah sakit karena kakinya bengkak dan terbakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun