cipto lelono
cipto lelono Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

3 Hal Ini Penting Ditingkatkan Selama Bulan Syawal

6 Mei 2022   16:19 Diperbarui: 7 Mei 2022   00:08 3353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh sebab itu pada bulan syawal perlu kiranya jiwa pemaaf untuk ditingkatkan. Kalau Allah SWT mengampuni kesalahan hambanya, mengapa manusia tidak mau memaaafkan kesalahan sesama hamba yang sama-sama dhaip?

Disinilah pentingnya jiwa pemaaf ditingkatkan. Bulan syawal menjadi momen yang tepat guna meningkatkan. Sebab ketika seseorang mampu menjadi jiwa pemaaf, hubungan vertikal akan berjalan baik dan berkualitas.

Hubungan secara horizontal juga akan berjalan secara harmonis dan penuh kebersamaan.

Maka setiap bulan syawal akan ditandai dengan tradisi Halal bil Halal dengan berbagai bentuknya. Inti semua kegiatan tersebut adalah saling memberi maaf.

2) Jiwa peduli sesama

Peduli sesama merupakan langkah yang bersifat sosial. Jiwa peduli sesama merupakan salah satu ekspresi ketakwaan seseorang. Langkah ini akan mendorong seseorang untuk bisa merasakan kondisi orang lain. Langkah ini sekaligus sebagai bentuk adanya kepekaan sosial.

Jiwa ini juga perlu ditingkatkan. Sebab bisa mendorong pelakunya mudah peka terhadap kondisi orang lain. Sekaligus orang tersebut menjadi orang yang tidak semata-mata mengedepankan kepentingannya sendiri (egonya). Orang demikian mempunyai sifat empati yang tinggi. Pendek kata orang tersebut berhasil mewujudkan dirinya untuk merendahkan egonya.

3) Silaturahmi

Silaturahmi juga menjadi salah satu hal penting yang juga perlu ditingkatkan. Sebab melalui silaturahmi akan mendorong seseorang dapat menjalin kebersamaan di tengah perbedaan yang dimiliki.

Secara Syariah silaturahmi diyakini dapat memperpanjang umur dan memudahkan rezeki. Prinsip dasar silaturahmi adalah memperkuat persaudaraan dan mengurangi kesalahpahaman.

Tiga hal tersebut mencerminkan adanya jiwa yang produktif. Jiwa tersebut akan memunculkan sikap spiritual dan sosial yang berkualitas.

Ketika seseorang berhasil memproduktifkan jiwanya, maka orang tersebut akan mampu membangun hubungan vertikal dan horizontal secara berkualitas.

Ketiga aspek tersebut juga merupakan ekpresi takwa yang implmentasinya dapat dirasakan oleh siapapun pelakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun