charles dm
charles dm Freelancer

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran Boleh Pergi, "Stay Connected" Tetap Harga Mati

14 Mei 2021   23:22 Diperbarui: 15 Mei 2021   00:42 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran Boleh Pergi, "Stay Connected" Tetap Harga Mati
Ilustrasi stay connected: www.yourdoctors.ca

Ilustrasi panggilan video: urbandigital.id
Ilustrasi panggilan video: urbandigital.id

Begitu juga bila hanya untuk urusan yang lebih sederhana, misalnya sekadar bertukar kabar atau ingin mengobrol dengan anggota keluarga, teman, atau bahkan tetangga.

Keempat, tidak hanya mengambil cara-cara konvensional. Masih banyak cara kreatif yang bisa diterapkan untuk menjaga kehangatan hubungan. Salah satu cara adalah mengirim kartu pos, atau catatan tulisan tangan, yang mengandung segenap kreativitas dan menunjukkan kepedulian pada seseorang.

Kelima, menjaga intensitas komunikasi. Selain memastikan setiap rutinitas harian berjalan lancar, penting juga mengetahui perkembangan serupa pada pihak yang dikasihi. Walau melalui komunikasi virtual, dengan tetap terhubung membuat anda dan orang yang diperhatikan tidak terlalu merasa kesepian dan terisolasi.

Keenam, hal penting lainnya adalah menciptakan linkungan tinggal yang aman. Selain berpakaian yang nyaman, perlu juga menambahkan tanaman atau karya seni, hingga melakukan hobi di sela-sela kesibukan harian.

Ketujuh, ayo bergerak. Olahraga penting untuk mengurangi stres. Sebaliknya, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan energi positif. Banyak jenis olahraga bisa dilakukan walau di rumah saja.  Salah satunya seperti yang saya praktikkan di bawah ini. 

Kedelapan, mengagendakan panggilan dengan anggota keluarga atau rekan yang sudah bertahun-tahun tak saling berkabar. Masa isolasi bisa menjadi kesempatan untuk membangun kembali tali silaturahmi. Komunikasi itu bisa diatur baik secara pribadi atau dalam kelompok. Mengobrol dengan banyak kenalan atau anggota keluarga pada waktu yang sama tentu akan menghadirkan kegembiraan tersendiri, bukan?

Kesembilan, agar lebih produktif, bisa menginisiasi grup diskusi online atau kelompok minat tertentu. Menggunakan salah satu platform, misalnya WhatsApp Group bisa saling bertukar pikiran sambil belajar hal-hal dan pengalaman baru.

Kesepuluh, sebenarnya tidak ada halangan untuk tidak boleh berkomunikasi secara langsung. Melakukan hal tersebut dalam jarak aman tentu diperbolehkan. Kita mungkin bisa "nongkrong" di halaman rumah sehingga bisa berinteraksi dengan tetangga.  Menarik kursi taman untuk bisa bercengkerama beberapa saat dengan orang di seberang pagar, entah itu tetangga, atau bahkan kurir paket sekalipun.

Akhirnya, pilihan ada di tangan kita. Dengan cara apa kita menjaga agar kebutuhan sosial bisa tetap terpenuhi. Jangan sampai kita stres, apalagi depresi. Tetap terhubung, bagaimanapun caranya, adalah harga mati. Walau badai pandemi belum juga berlalu atau sekalipun badai itu semakin bergelora, silaturahmi mestinya makin erat. So, stay connected!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun