Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Hobi Koleksi Barang, Antara Faktor Fungsional, Estetika, dan Emosional

5 Mei 2021   05:56 Diperbarui: 5 Mei 2021   22:12 3646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hobi koleksi barang berupa radio tabung oleh Detmold dari pixabay.com

Usaha mencari, menemukan, memperoleh, menata, hingga menampilkan barang koleksi didorong oleh berbagai faktor. Hobi koleksi barang bermula dari: rasa suka, minat khusus, keanggotaan komunitas, kenangan masa muda, dan alternatif investasi.

Hobi koleksi barang mewakili pemenuhan terhadap kebutuhan emosional dan fungsional. Ia juga merupakan hal positif untuk mengisi hari-hari selama bulan Ramadan.

Bagaimana bisa?

Seorang psikolog, Anastasia Satriyo menyimpulkan, bahwa kebutuhan manusia itu bertumpang tindih antara fungsional, estetika, dan emosi. Fenomena hobi koleksi pada dasarnya, kepemilikan atas benda-benda tersebut memberikan rasa nyaman bagi sang pemilik.

Ilustrasi mesin jahit listrik 1970-an adalah dokumen pribadi
Ilustrasi mesin jahit listrik 1970-an adalah dokumen pribadi
Di rumah peninggalan orang tua saya, banyak tersimpan barang-barang tua yang sebagian pantas disebut antik, di antaranya:

Mesin jahit listrik produksi tahun 1970-an; Pesawat radio tabung buatan tahun 1960-an: Pemutar Piringan Hitam; Ranjang Besi yang dibuat pada zaman penjajahan Belanda; Alquran cetakan akhir 1950; Alquran ditulis tangan; Keris warisan leluhur; Dan lain-lain.

Namun bukan itu sesungguhnya yang dimaksud dengan hobi mengumpulkan barang. Mereka sudah ada (given) sebelum saya lahir, setidaknya bukan merupakan hasil perburuan, meskipun sedikit banyak ada ikatan emosional dan kenangan tentang barang-barang kuno tersebut.

Sekarang pun, secara khusus saya tidak menekuni hobi koleksi barang, tetapi tidak demikian pada 3 dekade lalu.

Pada waktu itu, saya berpautan dengan klub mobil VW di Bandung, walaupun bukan menjadi anggota resmi. Barulah setelah kembali ke kota hujan, saya membentuk Bogor VW Club (BVC).

Baca kisahnya: Ini 5 Kiat agar Komunitas Langgeng

Selama berada di komunitas, didorong oleh minat dan sedikit keinginan berinvestasi (maksud saya: meraup untung), maka hobi koleksi barang yang berhubungan dengan mobil berpendingin udara itu menguat. Timbul keinginan mengumpulkan barang berupa sukucadang (sparepart/onderdil), aksesoris, stiker, sampai dengan berbagai tipe mobil bermesin boxer itu.

Apa saja lika-liku di balik hobi koleksi barang itu?

Berburu atau Mencari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun