Arimbi Haryas Prabawanti
Arimbi Haryas Prabawanti Jurnalis

Half Photographer, half a Journalist Tempo.co

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Kirab Jaka Tingkir, Gunungan Ketupat dan Serba-serbi Grebeg Syawal

10 Mei 2022   15:08 Diperbarui: 10 Mei 2022   19:10 2761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah dibacakan doa dan salawat, gunungan ketupat kemudian boleh diperebutkan masyarakat dan pengunjung yang datang ke acara Grebeg Syawal.

Tak heran, sesudah ulama mengucap kata amin, bak diserang badai, gunungan ketupat yang berdiri kokoh lantas ambruk porakporanda diperebutkan masyarakat yang datang di sana.

Hanya membutuhkan waktu 5 menit, ratusan ketupat ludes. Ada yang berhasil merebut seikat berisi 5 ketupat, ada yang hanya mendapat sebiji saja, ada pula yang pulang dengan tangan hampa.

Sama seperti udik-udik, ketupat dan hasil bumi tersebut juga diyakini membawa berkah bagi yang mendapatkannya.

(ARIMBIHP/2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun