Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Lainnya

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bingkisan Takjil Spesial dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia

7 Mei 2020   23:25 Diperbarui: 7 Mei 2020   23:33 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bingkisan Takjil Spesial dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (tzuchi.or.id).

"...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran..." (QS. Al Maidah: ayat 2)

Tahun ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan umat Buddha secara umum memperingati Waisak yang jatuh tepat di tengah bulan suci Ramadan. Pada tahun-tahun sebelumnya, relawan Tzu Chi selalu hadir membagikan takjil di jalan-jalan untuk memudahkan umat muslim membatalkan puasanya.

Relawan Tzu Chi di Tangerang dan Surabaya misalnya, tahun lalu membagikan lebih dari 1.000 paket takjil on the road bagi pengendara yang melintas, khususnya para pengemudi ojek online. Sementara relawan Tzu Chi Makasar tahun lalu menyasar kaum dhuafa sebagai penerima bingkisan takjil yang mereka siapkan.

Relawan Tzu Chi Surabaya membagikan takjil pada Ramadan tahun 2019 (tzuchi.or.id).
Relawan Tzu Chi Surabaya membagikan takjil pada Ramadan tahun 2019 (tzuchi.or.id).

Kini, kegiatan bagi-bagi takjil tersebut jelas tak dapat dilakukan. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mewajibkan semua orang tinggal di rumah. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan umat Buddha secara umum pun harus merayakan Waisak tanpa bisa hadir di Vihara.

Namun saya kira, takjil itu sesungguhnya tetap dibagikan --dan sudah dibagikan-- oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Hanya saja, bentuknya yang berbeda. Bukan lagi makanan pembatal puasa, melainkan APD, masker, hand sanitizer, dan keperluan medis lainnya.

Jumlahnya pun tak kalah fantastis. Kalau dulu takjil yang dibagikan bisa menyentuh angka ribuan paket, kini masker dan hand sanitizer yang dibagikan sudah menyentuh angka ribuan paket. Pembagian APD yang dilakukan pun sudah menyentuh angka 3 digit di seluruh Indonesia.

Inilah yang sempat membuat saya, yang notabene seorang muslim, merasa malu. Bagaimana bisa Yayasan Buddha Tzu Chi berderma sangat banyak di bulan Ramadan tahun ini. Bahkan mereka berderma ketika sebagian besar dari kita harus menekan porsi infak demi memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak.

Para relawan Tzu Chi telah mengajarkan arti pengendalian diri yang sesungguhnya kepada kita. Bahwa hadirnya kita di dunia, adalah untuk memberikan rahmat bagi seluruh makhluk yang ada. Jadi tidak boleh ada batasan sama sekali dalam urusan memberi.

Karenanya, pada momen Waisak ini, izinkan saya mengucapkan selamat dan terima kasih. Selamat merayakan Waisak dan merefleksikan Siddharta dalam kehidupan sehari-hari. Dan terima kasih karena sudah memberi kontribusi yang tidak dapat diukur lagi bagi bangsa dan negara ini.

Semoga Waisak pada bulan Ramadan ini bukan hanya menjadi berkah bagi umat Muslim dan Buddha, tapi juga umat seluruh agama yang ada di dunia. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun