Any Sukamto
Any Sukamto Penulis

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Di Antara Hilal yang Tampak

23 Mei 2020   05:47 Diperbarui: 23 Mei 2020   06:04 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Antara Hilal yang Tampak
Ilustrasi oleh Mia Santoso


Hilal telah tampak, senja pun mulai beranjak. Ramadan telah menjadi kisah terindah bagi Atik dalam perjalanan hidupnya. Bukan hanya melalui salat tarawih, tadarus dan puasa, menjalani isolasi pun menjadi rangkaian ibadahnya selama Ramadan. 

*** 

Malam itu, Atik hanya terbaring di dalam kamar. Usai buka puasa hari pertama, seolah ada sesuatu yang tak beres dengan tubuhnya. Beberapa tanda flu mulai ia rasakan. Ah, mungkin hanya kecapaian setelah berjualan sayur di pasar tadi pagi, pikirnya. 

Keesokan harinya, di pasar sangat ramai pembeli. Beberapa penjual memilih untuk tidak berjualan, jadi banyak pembeli yang beralih ke lapaknya. Alhamdulillah, berkah Ramadan, rezeki lancar, lagi-lagi ia berpikir positif.

Sesampainya di rumah, perempuan manis itu merebahkan tubuhnya di sofa ruang depan. Tampak lemas sekali, seolah ia ingin segera tidur, tetapi keringat dingin terus bercucuran. Badan juga tampak sakit semua dan demam kian ia rasakan. Takut sesuatu terjadi, ia pun mencoba menghubungi beberapa temannya yang menjadi dokter.

Atas saran mereka, Atik segera minum obat dan beristirahat, esoknya baru memeriksakan diri ke laboratorium sebagai antisipasi awal. Khawatir jika saja virus menempel tanpa disadari. 

Hasil cek laboratorium pun diterima dan bagus hasilnya, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Mungkin karena kelelahan dan gejala flu saja.

Ramadan menginjak lima hari, kondisi Atik tak juga membaik. Batuk justru menyertai dan terus menerus  tanpa henti meskipun telah minum obat. Hal ini menimbulkan tanda tanya bagi suaminya, Karsa. Tanpa pikir panjang, Karsa membawanya ke rumah sakit terdekat.

Foto rontgen yang dilakukan sebagai tahap awal untuk memeriksa kondisi paru-paru, hasilnya sungguh diluar dugaan. Pada paru-paru Atik ditemukan banyak flek, padahal dia bukan perokok. Oleh karena itu, saran dokter untuk rapid test juga dilakukan sebagai langkah berikutnya. Hasilnya negatif, maka Atik diizinkan pulang karena dianggap aman dari corona.  

Sepulang dari rumah sakit, batuk yang diderita tak kunjung hilang dan semakin parah setelah enam hari, hingga berbicara pun tersengal-sengal, membuat Karsa tak sabar dan segera melarikan Atik ke rumah sakit lain. 

Sekedar membandingkan hasil pemeriksaan dengan rumah sakit sebelumnya. Ternyata hasilnya memang di luar dugaan, flek semakin banyak ditemukan dalam jangka waktu hanya dua hari. Hampir seluruh paru-paru diselaputi flek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun