Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Mengajarkan Puasa Setengah Hari, Tumbuhkan Rasa Cinta dan Rindu Ramadan

2 Mei 2021   21:19 Diperbarui: 2 Mei 2021   21:28 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan menjadi bulan untuk mengajarkan anak beribadah puasa, mengajarkan anak menahan hawa nafsu, menahan lapar dan haus dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari. Kunci mengajarkan anak yaitu dengan menumbuhkan rasa cinta

Dalam agama Islam kita harus sadar, bahwa ada beberapa panggilan dalam menjalankan ibadah. Panggilan ibadah 5x dalam sehari, yaitu shalat wajib. Panggilan ibadah 1 minggu sekali yaitu shalat jumat. Panggilan 1 tahun sekali yaitu puasa ramadan (1 bulan), zakat, qurban dll.

Ketika mengajarkan anak untuk melaksanakan ibadah, tidak boleh dengan paksaan. Justru kita harus menumbuhkan rasa cinta anak terhadap ibadah. Bukankah Rasulullah juga tidak memerintahkan anak untuk shalat dibawah usia 7 tahun? padahal shalat adalah hal yang wajib. 

Bahkan ketika sudah usia 7 tahun, kita dianjurkan mengajak anak shalat dengan cara yang lembut. Hingga memasuki masa baligh, yaitu masa dimana kewajiban untuk melaksanakan ibadah bagi dirinya sudah ditentukan, kita pun harus mendidik dengan baik. jika anak tidak mau shalat maka boleh dipukul namun tidak menyakiti dan pada bagian tubuh tertentu yang tidak membahayakan seperti kaki (itupun tidak memukul keras).

Begitupun dengan menjalankan ibadah puasa ramadan.

Menahan haus dan lapar bukanlah hal mudah bagi anak-anak yang belum terbiasa menjalankannya. Orang dewasa sekalipun ada yang masih mengeluh lapar, apalagi anak-anak dalam fase belajarnya. Maka perlu memaklumi dengan penuh kelembutan membimbingnya supaya menumbuhkan rasa cinta sehingga tidak memberikan trauma puasa ramadan. Bahkan sebaiknya kita harus berupaya agar anak-anak merindukan bulan ramadan.

Lalu bagaimana supaya sang anak merindukan ibadah ramadan?

Maka orangtua perlu mengajarkan dengan cara yang seru dan asik.

Misalkan membuat permainan di rumah yang hanya dikerjakan saat ramadan. Seperti halnya di sekolah biasanya ada program sanlat (Pesantren Kilat), anak-anak sekolah biasanya merindukan sanlat karena kegiatannya seru dan menyenangkan bersama teman-teman, sehingga anak-anak akan merindukan sanlat tahun berikutnya. Begitupun pengajaran di rumah harus lebih menyenangkan, sehingga akan memberikan kesan bagi sang anak.

Cara lainnya dengan memberikan reward atau hadiah kepada anak apabila dia bisa menjalankan puasa 1 hari penuh. Bisa dengan menanyakan sesuatu hal yang dia sukai, seperti menyiapkan menu favorit untuk berbuka, atau memberikan hadiah berupa barang ataupun uang jajan tambahan pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun