TRADISI

Pro Kontra "One Way" Pada Mudik Lebaran 2023

1 Mei 2023   17:19 Diperbarui: 1 Mei 2023   17:25 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pro Kontra "One Way" Pada Mudik Lebaran 2023
foto-mudik-by-berita-merdeka-net-644f9033a7e0fa03cc438d93.jpg

Sumber Foto : beritamerdeka.net

Jakarta - Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa mudik Lebaran tahun 2023 merupakan paling tinggi dalam sejarah. Pemerintah memprediksi ada 123 juta orang melakukan perjalanan mudik di momen Idul Fitri tahun 2023 ini.

"Alhamdulillah pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat serta peran masyarakat, kita dapat mengelola arus mudik dengan sebaik-baiknya. Sehingga puncak arus mudik tertinggi sepanjang sejarah beberapa hari yang lalu dapat kita lalui dengan baik dan lancar," kata Bapak Presiden Jokowi dalam siaran pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/4/2023).

Untuk menangani kepadatan jalan maka petugas yang berwenang melakukan rekayasa lalu lintas yaitu memberlakukan "one way". Rekayasa lalu lintas ini diterapkan demi mencegah terjadinya kemacetan selama arus mudik.

One way adalah rekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur yang semula dua arah menjadi satu arah. Sistem ini diterapkan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mencegah kemacetan.

Tentunya banyak pro dan kontra pada kebijakan pemberlakuan one way.

One way sangat menguntungkan bagi para pemudik karena meminimalisir penumpukan kendaraan di lajur mereka, tetapi merugikan pengguna lajur lain juga.

Pemberlakuan one way sangat efektif dalam beberapa hal tetapi tidak menutup kemungkinan merugikan orang lain. Seperti terjadi di ruas jalan non tol yang diberlakukan one way akan menambah kepadatan kendaraan ketika pergantian arus sulit dikendalikan karena ruas jalan yang sempit dan berbelok. Terjadi kemacetan parah pada tanggal 24/04/2023 jam 15.00 WIB arah Pamoyanan-Limbangan meskipun sudah dilakukan rekayasa arus lalu lintas ini. Kendaraan dari arah Pamoyanan yang ingin kembali ke Bandung, Jakarta dan sekitarnya membludak dan menyebabkan kemacetan parah.

Hal ini membuat banyak pemudik kelelahan sampai ada yang meninggal dunia. Beberapa kasus pemudik yang meninggal akibat kelelahan harus menjadi perhatian pemerintah agar hal ini tidak terjadi dikemudian hari. Masyarakat yang akan mudikpun harus mempersiapkan semuanya baik mudik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum serta harus memperhatikan kesehatan.

Banyak pihak lain yang mengalami kerugian akibat one way salah satunya agen Bus. Para agen tiket bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur mengeluhkan sistem one way yang berlaku di Tol Trans Jawa selama arus mudik Lebaran ini. Sistem tersebut dikatakan membuat armada bus telat kembali ke Jakarta karena terhambat one way di tol. Beberapa penumpang yang tertunda ada yang memaklumi kondisi ini dan ada juga yang tidak bisa menerima. sistem one way ini memberatkan perusahaan bus. Kondisi ini juga terjadi seperti tahun lalu yang menerapkan sistem yang sama.

Berikut Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem One Way

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun