Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Penulis

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Angeun Tutut Istimewa

26 April 2021   05:20 Diperbarui: 26 April 2021   06:52 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angeun Tutut Istimewa
Angeun Tutut (dokpri)

"Oseng-oseng tutut, rica-rica tutut, peyek tutut!"

"Lah kok tutut semua, nggak istimewa lagi dong!" kata si Kabayan.

Iteung mendelik, "Memangnya Akang mau makan istimewa apa? Itu saja sudah istimewa, tututnya gratis, masih banyak di sawah Abah yang harus saya bersihkan. Kata Abah, kalau perlu habiskan saja tutut di sawahnya sekalian. Ya sudah, kalau Akang nggak mau ngasih duit buat belanja yang lain, ya saya masak tutut terus!"

Kabayan melongo, angeun tutut yang tadi tak lagi jadi istimewa kalau begitu.  

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun