Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Kerja

-

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Coretan Ramadhan 14] Perempuan: Penderitaan, Pesakitan, dan Ketidakberdayaan

5 April 2023   22:49 Diperbarui: 5 April 2023   23:01 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Jika dikait-kaitkan dengan tulisan kemarin Tentang Nafsu, tentunya perempuan ikut berperan dalam menciptakan nafsu duniawi laki-laki. Yang mana kita tahu, terdapat ungkapan umum di kalangan laki-laki yaitu "Harta, Tahta, Wanita".

Dari ungkapan tersebut sebagai seorang laki-laki, kita secara sadar atau tidak, seperti masuk ke dalam sebuah pemahaman bahwasanya dari kepemilikan salah satu di antara ketiga kata tersebut dapat memberikan kita semacam "sugesti". Di mana sugesti tersebut dapat seolah-olah meningkatkan kepercayaan diri atau yang sejenisnya.

Tentunya dari pemahaman yang demikian, akan memberikan sebentuk gambaran bahwa wanita disini menjadi sebuah "barang" atau "yang dapat dimiliki" memberikan suatu "Gengsi" atau sebuah kehormatan, harga diri, atau bentuk lainnya. Sehingga mempengaruhi sebuah eksistensi diri dari seorang laki-laki, dalam menjalani kehidupannya di dunia ini.

Tentunya tidak semua memiliki anggapan seperti itu, apalagi jika dilihat pada zaman sekarang ini. Baik kepemilikan Hak, juga kesetaraan dalam menjalani aktivitas sosial sudah semakin membaik. Walaupun, masih di jumpai juga konflik atau suatu perbuatan yang tidak menyenangkan yang dilakukan kepada perempuan.

Dari deskripsi di atas, kita akan diantarkan pada sejarah kelam kehidupan yang disebut "zaman jahiliyah". Di mana pada masa itu dikatakan merupakan suatu zaman kegelapan, zaman yang di mana manusia tidak berperilaku selayaknya manusia. Dipenuhi kebiadaban; kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, ketidakadilan, serta masih banyak lagi.

Kita coba menilik secara sederhana, bagaimana kehidupan seorang perempuan pada zaman itu? Apakah terdapat kebahagiaan, atau hanya dipenuhi dengan Penderitaan, Pesakitan, dan Ketidakberdayaan..? Langsung saja, mari kita simak ulasan berikut ini.. .

***

Zaman sebelum datangnya Islam, disebut juga zaman jahiliyah yang mengandung arti "orang-orang yang tidak memiliki ilmu" (Ariziq, B. L., 2022). Pada Zaman ini, hampir setiap negeri: Arab, Romawi, Cina, Yunani, India, Persia dan lain-lain mengalami hal yang serupa, di mana kehidupan orang-orang di zaman ini memiliki masalah dalam hal keyakinan, serta dalam karakter, etika, cinta, dan lebih jauh lagi dalam masalah muamalah; hubungan sosial antar manusia (Ariziq, B. L., 2022).

Mengutip dari Mubarakfuri, keadaan di zaman jahiliyyah orang-orang tidak memiliki kesadaran akan jalinan masyarakat yang baik. Hal tersebut terlihat dari kebebasan antara seorang laki-laki dan perempuan melakukan persetubuhan tanpa hubungan yang sah, minum minuman memabukkan, membuang penilaian yang baik, membuang-buang harta, menganiaya manusia yang tak berdaya (lemah) , suka berperang antar suku, dan yang lebih parah yaitu penindasan mereka terhadap wanita di berbagai bagian kehidupan (Ariziq, B. L., 2022).

Melansir dari jurnal Harakat an-Nisa: Jurnal Studi Gender dan Anak,  tulisan dari Magdalena, R. (2017), yang berjudul Kedudukan perempuan dalam perjalanan sejarah (studi tentang kedudukan perempuan dalam masyarakat Islam). Menguraikan kedudukan perempuan pada masa Yunani Kuno, Romawi, Masyarakat India, serta Masyarakat Arab dengan sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun