Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bangga Berwisata di Indonesia Sambil Bertafakur Alam Semesta

17 April 2023   23:59 Diperbarui: 18 April 2023   00:05 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis selalu menerapkan konsep tafakur alam saat berwisata di Indonesia (dokpri)

Sejak dahulu, Indonesia terkenal dengan keindahan alamnya yang membuat kita sebagai bagian dari warganya begitu bangga. Aku makin bangga saat Kemenparekraf mulai mempromosikan lima destinasi super prioritas Indonesia dengan ragam kegiatan menarik. Beranjak dari kolaborasi tersebut, destinasi wisata di Indonesia tak hanya dikenal oleh orang Indonesia sendiri. Para turis yang datang ke Indonesia mulai menelusuri Bali, Danau Toba, Likupang, Mandalika, sampai Borobudur. Exposure yang begitu besar sebagai bentuk upaya pulih dan bangkit sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di negeri kita tercinta.

Sebenarnya masih banyak sekali surga-surga tersembunyi yang dimiliki negara ini. Hanya saja popularitasnya kadang belum terjamah para wisatawan. Kondisi tersebut akan berbanding terbalik saat ada hidden gems atau tempat wisata yang jarang diketahui publik tapi viral melalui media sosial. Para traveler pun berbondong-bondong gigih melihat pesona keindahan alam di tempat tersebut.

Booming suatu tempat wisata kadang memberi dampak pada penuhnya kapasitas yang tidak memadai. Orang-orang secara bersamaan punya waktu kunjungan yang sama. Apalagi saat libur lebaran nanti yang biasanya kunjungan wisatawan membludak. Efek dari mobilitas turisme masal tersebut kadang membawa kemacetan lalu lintas dan menumpuk sampah yang mencemari lingkungan. Kondisi demikian harus dapat disikapi kita sebagai traveler yang bijak.

Aku pernah mendengar kabar kawasan Pantai Pangandaran macet sampai H+3 lebaran tahun lalu. Ada juga berita volume sampah meningkat di Malioboro, Yogyakarta saat libur lebaran 2022. Bahkan, aku melihat juga alun-alun kota Bandung yang kotor akibat ulah pengunjung setahun silam. Tanpa disadari, semua itu bisa jadi ulah wisatawan yang cenderung merusak. Makanya, kita harus belajar jadi wisatawan (traveler) yang lebih bertanggung jawab diiringi dengan pola manajemen kelola wisata yang apik untuk tiap destinasi.

Sebelum melangkah terlalu jauh, ada baiknya kita mencerna lagi seperti apa cara sederhana atau langkah tanpa pamrih saat menjadi wisatawan. Jangan sampai kita melakukan vandalisme yang ujung-ujungnya bisa merusak keindahan alam itu sendiri. Alam Indonesia menyediakan segalanya bagi manusia, tapi apakah manusia masih bersedia untuk jaga alamnya?

Mulailah dari diri sendiri untuk menjadi wisatawan yang memberi contoh pada yang lain dengan berbuat baik. Aku mengkonsepkan cara itu dengan bertafakur alam. Sejauh mata memandang, kita harus melihat bahwa panorama tempat wisata yang indah merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Saat menghabiskan waktu di tempat wisata, kita harus merasa ada kesejukan di sana. Tak hanya sebatas sejuk udara saja, tetapi juga sejuk di relung kalbu atas indahnya alam semesta yang Allah ciptakan sebagai tanda dari kebesaran-Nya.

Aku selalu memposisikan diri begitu kecil saat sedang berwisata dan melihat sekeliling pemandangan luas terbentang. Ketika itu juga aku berusaha mengingat Allah SWT dan selalu menganggap bahwa alam semesta ini sebagai wujud dari kuasa-Nya. Konon tafakur alam merupakan ajaran yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Ada pahala yang menanti saat kita terus menyebut keagungan Tuhan setelah melihat keindahan alam yang telah diatur sedemikian rupa.

Tafakur alam ini bukan hanya rasa bangga atau senang hati semata. Perilaku ini bisa menjadi cara setiap muslim untuk beribadah dalam diam saat mengingat kebesaran Allah SWT dari dalam pikiran dan hati. Saat kita merenungi kuasa-Nya tentu kita tak mau merusak apapun yang juga sudah diciptakan-Nya.

Selain bertafakur alam, menariknya kita juga bisa menerapkan langkah-langkah sederhana saat berwisata di Indonesia. Seperti bawa tumblr untuk menghindari konsumsi air kemasan secara berlebihan. Bawa tas khusus untuk menyimpan sampah dan buang pada tempat sampah yang telah disediakan. Serta tidak merusak fasilitas umum, termasuk tidak membunuh apapun fauna dan flora yang hidup bebas di alam semesta. Langkah tersebut bisa dibilang kecil, tapi kadang sulit dilakukan. Namun, penulis yakin kalau Kompasianer sudah bangga berwisata di Indonesia pasti harus berani juga untuk memulainya. Jagalah alam semesta dan isinya agar tercipta sustainable and responsible travel yang menghasilkan dampak edukasi dimulai dari diri sendiri dan menjadi contoh bagi yang lain.

Terlalu sangat amat disayangkan jika kita menelantarkan pesona wisata di Indonesia yang indah dengan merusaknya. Eksotis tempat wisata di Indonesia akan membuat kita berpikir sebagai manusia yang punya keistimewaan dibanding makhluk yang lain. Pentingnya tafakur alam saat berwisata akan membentuk refleksi diri bahwa kita termasuk dalam hamba Allah yang selalu bersyukur. Siapa saja yang gemar bertafakur alam, maka akan mengetahui betapa besar kekuasaan Allah SWT dan timbul rasa bangga terhadap tempat wisata dan lingkungan secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun